JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, tidak ada yang salah dengan penggunaan dana operasional Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta. Dana itu tidak hanya digunakan untuk kegiatan blusukan, tetapi juga untuk bantuan sosial.
Hal itu disampaikan oleh Basuki untuk menanggapi keterangan pers yang disampaikan oleh Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra). Sebelumnya, Fitra menyebutkan bahwa Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan Basuki menggunakan dana Rp 26,6 miliar untuk kegiatan utamanya, yakni blusukan.
Basuki menilai pernyataan Fitra itu tendensius. Ia menduga pernyataan itu ditunggangi kepentingan politik. Basuki menantang Fitra untuk memeriksa harta pribadinya beserta pajak yang dibayarnya.
Menurut Basuki, dana operasional untuk kepala daerah dan wakil kepala daerah Jakarta tahun ini lebih tinggi dibanding tahun lalu karena ada kenaikan jumlah Pendapatan Asli Daerah (PAD) Jakarta. Basuki memastikan bahwa dana operasional tersebut tidak diboroskan untuk blusukan ataupun memenuhi kebutuhan pribadi.
"Blusukan itu enggak salah kok, kecuali kalau kami beli baju, tas Hermes, dan merek mahal dari dana operasional. Saya bisa beli apa saja, tapi enggak bisa bayar anak saya sekolah. Itu saja, tidak ada yang aneh," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Kamis (25/7/2013).
Basuki mengatakan, dana operasional tak hanya untuk blusukan. Sebagian di antaranya digunakan untuk bantuan sosial, seperti pendidikan, menyumbang berbagai undangan perkawinan dan kematian, serta menambah kesejahteraan pegawai pemerintah daerah. Basuki sudah menggunakan Rp 2 miliar dari dana operasional Wagub DKI untuk membantu pendidikan warga Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.