"Saya setuju, biar lancar keluar terminal. Katanya mau dibuat pusat bisnis. Syukur deh. Penumpang bisa tambah banyak," ujar sopir angkot D05 jurusan Depok-Bojonggede, Kinoy (25).
Wakil Ketua Organda Kota Depok Tondo Wiyono menyatakan bahwa pihaknyalah yang meminta terminal ditata karena sudah semrawut.
"Untuk disebut terminal terpadu sudah tidak layak. Terminal sudah padat karena itu harus direvitalisasi lagi biar terminal tertib dan lancar. Saya meminta Terminal Jatijajar dipercepat biar bus ditempatkan di sana," paparnya.
Tondo menyatakan bahwa salah satu indikator terminal tidak layak adalah angkot susah keluar terminal, terutama di pintu belakang ke Jalan Arif Rahman Hakim. Keluar pintu tersebut membutuhkan waktu 30 menit sampai satu jam.
"Kondisi itulah yang membuat teman-teman sopir tidak mau masuk ke dalam terminal. Apakah mau dibuat pusat bisnis atau apa, saya tidak tahu," tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.