Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Macet Parah, Wali Kota Jakbar Desak Dishub Bongkar Penutup Jalan Kembangan Raya

Kompas.com - 27/07/2013, 15:56 WIB
Windoro Adi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wali Kota Jakarta Barat (Jakbar) Fatahillah mendesak Dinas Perhubungan membongkar kotak-kotak beton yang menutup Jalan Kembangan Raya. Kotak beton itu dianggap menyebabkan kemacetan panjang.

"Saya sudah menyampaikan surat ke Dinas Perhubungan mendesak agar beton-beton penghalang itu dibongkar saja karena menimbulkan kemacetan," katanya, Sabtu (27/7/2013).

Mengutip keluhan para pengguna jalan, Fatahillah meraguka, tindakan menutup jalan tersebut bertujuan memperlancar lalu lintas. "Ini ditutup kok malah makin macet enggak karuan begini? Di sekitar kantor wali kota Jakbar lagi? Apa kata dunia?" ujarnya menyindir.

Dalam suratnya bernomor 3002/-1.811.2, Fatahillah menulis, hal pengaturan lalu lintas simpang JORR W2- Kembangan dan di Kawasan Puri Kembangan, agar dikaji ulang lagi. Sebab, penutupan jalan tersebut telah menimbulkan banyak keluhan pengguna jalan. Ia juga menulis, Evaluasi terhadap simpul-simpul kemacetan yang disebabkan oleh penutupan sejumlah jalan lain juga harus dilakukan.

Hal senada disampaikan warga RW 01 Kelurahan Kembangan Selatan, Kecamatan Kembangan, Mat Sulleh (60). Ia mendesak Dishub segera membongkar beton-beton penutup jalan.

"Buka kembali Jalan Kembangan Raya, dari Kantor Wali Kota Jakbar sampai JORR W-1 Rawa Buaya –ke Meruya atau ke Ciledug. Sebenarnya ada permainan apa di balik penutupan jalan raya ini?" tanyanya.

Ia menduga, penutupan jalan yang sudah berlangsung tujuh bulan ini dilakukan secara diam-diam tanpa sepengetahuan aparat terkait lainnya. “Saya tahu setelah bertanya kepada polisi pamong praja dan Sudin Perhubungan Jakbar. Ternyata yang menutup jalan tersebut petugas Dinas Perhubungan DKI," ujar dia.

Sutaryo (45) salah satu pedagang di Jalan Kembangan Raya, mengatakan, penutupan jalan ini membuat omzet dagangannnya merosot.  “Jalan ditutup, siapa yang mau melintas membeli dagangan saya?" ucapnya.

Sepengamatannya, penutupan jalan tidak membuat arus lalu lintas bertambah lancar, tetapi justru sebaliknya, bertambah macet dan ruwet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Megapolitan
Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Megapolitan
Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Megapolitan
Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Megapolitan
Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Megapolitan
Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Megapolitan
Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Megapolitan
Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Megapolitan
KPU Gelar Sayembara Maskot dan 'Jingle' Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

KPU Gelar Sayembara Maskot dan "Jingle" Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

Megapolitan
Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Megapolitan
Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Megapolitan
Diduga Alami 'Microsleep', Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Diduga Alami "Microsleep", Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Megapolitan
Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Megapolitan
Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Megapolitan
H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com