Lulung kerap disebut sebagai penguasa Pasar Tanah Abang. Rumahnya pun tidak jauh dari pusat grosir terbesar di Asia Tenggara itu, di kawasan Petamburan. Dia mengaku sering disebut sebagai preman, tetapi dia tidak senang dengan sebutan tersebut.
Dalam perjalanannya duduk sebagai Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, dulunya Lulung sempat menjadi tukang sampah di Tanah Abang. Hal tersebut terpaksa dilakukan setelah ayahnya meninggal dunia.
"Saya ini delapan bersaudara, pas bapak saya meninggal, ibu saya goreng telur dipotong delapan, saya enggak tega, akhirnya saya berhenti sekolah, saya jadi tukang sampah di Tanah Abang," tutur Lulung.
Ia kemudian mengumpulkan uangnya dan belajar menjual barang bekas. Ia juga membantu pedagang-pedagang di Tanah Abang untuk membuat surat-surat kependudukan, hingga akhirnya mengelola parkir dan keamanan.
"Coba tanya siapa saja di Tanah Abang, mana pernah Lulung memeras,” ujar kelahiran 24 Juli 1959.
Lulung pun mendirikan Koperasi Bina Tanah Abang (KOBINA) sekitar tahun 1985. Ia menegaskan usahanya sama sekali tidak ada hubungannya dengan premanisme.
Lulung mendirikan PT Putraja Perkasa, PT Tujuh Fajar Gemilang, dan PT Satu Komando Nusantara yang bergerak di bidang jasa keamanan, kemudian PT Putraja Parking untuk operator parkir.
"Saya punya 7.000 karyawan, masa dibilang preman. Allah yang berikan saya jalan, hingga bisa jadi Wakil Ketua DPRD," tegasnya.
Perjalanan hidup Lulung pun membuat dirinya kaya raya dan masuk menjadi anggota legislatif di DKI. Selain memiliki sejumlah toko di Tanah Abang, sejumlah perusahaan, ia juga memiliki mobil mewah seharga miliaran rupiah.
Pengamatan Warta Kota, pria bercambang panjang ini sejak sebulan lalu selalu memarkir kendaraannya di gedung DPRD DKI Jakarta. Kendaraan Jeep Wrangler hijau itu selalu menarik perhatian siapa pun yang melewati area parkir DPRD DKI Jakarta.
Pelat nomor polisi keluaran Bali menempel di bempernya. Nomor DK 11 HL yang angka pertamanya digeser dekat huruf DK sering terbaca menjadi DKI 1 HL. Dua huruf terakhir menggambarkan nama sebutannya, Haji Lulung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.