Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mudik Lewat Pantura atau Selatan? Ini Perbandingan Jalannya

Kompas.com - 31/07/2013, 12:05 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Anda yang ingin mudik ke sejumlah kota di Jawa Barat, Jawa Tengah, atau Jawa Timur, ada baiknya mempertimbangkan kondisi jalan di dua jalur yang ada, yakni jalur pantai utara atau pantura dan jalur selatan.

Penelusuran Kompas.com beberapa waktu terakhir menunjukkan jalan selatan lebih mulus dari pantura.

Pantura dari Jakarta

Jalur pantura dimulai dari keluar tol Cikopo belok kiri ke arah Simpang Jomin-Indramayu-Cirebon-Tegal-Semarang, dan sebagainya. Meski secara umum relatif baik, kondisi jalan di sana penuh tambalan aspal hingga bergelombang.

Beberapa titik yang kondisi jalannya demikian antara lain di jalan setelah Simpang Jomin hingga ke Kandanghaur. Setelah itu, aspal baru mulus hingga Indramayu dan Cirebon.

Kondisi aspal penuh tambalan dan bergelombang kembali terjadi di Brebes selepas tol Kanci hingga ke Pemalang. Di Pemalang, kondisi jalan kembali mulus hingga Alas Roban dan kembali bergelombang hingga ke Semarang.

Meski demikian, jalur Pantura tergolong lebar dan telah dilengkapi dengan pembatas jalan yang permanen, marka jalan, serta rambu jalan. Hanya saja, masih ada beberapa ruas jalan yang penerangan jalan di malam harinya tampak kurang memadai, misalnya di Kota Pemalang hingga ke Alas Roban.

Dari segi pemandangan di sekitarnya, jalur pantura tergolong membosankan. Selain jalannya lurus dan jarang tikungan, keadaan di sepanjang jalur itu relatif sama, yakni deretan permukiman, rumah makan, atau bentangan sawah. Hal ini dapat memicu kantuk bagi pengemudi yang melintas pantura.

Data dari Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Jawa Barat, angka kcelakaan di jalur Pantura turun 17 persen antara tahun 2011 dan 2012. Tahun 2011 angka kecelakaan mencapai 65 dan di tahun 2012 angka kecelakaan menjadi 54 saja.

Jalur selatan

Untuk jalur selatan, dimulai dari Bandung keluar Cicalengka-Nagreg-Garut-Tasikmalaya-Ciamis -Banjar dan kota lain di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Berbeda dengan jalur Pantura yang penuh tambalan aspal dan bergelombang, jalur selatan memliki kondisi jalan yang tergolong cukup mulus. Hanya ada beberapa titik yang berlubang, tapi secara signifikan tak mengganggu arus lalu lintas.

Namun, struktur jalan di jalur selatan lebih sempit, berkelok-kelok, dan menanjak-menurun ketimbang jalur pantura. Itulah yang harus diwaspadai para pemudik, terutama melintas malam hari. Terlebih, ruas Nagreg hingga Ciamis, tampak tidak didukung penerangan yang cukup. Penerangan hanya dibantu lampu rumah di sepanjang jalan.

Keuntungan di jalur selatan ini, pengendara tidak lekas bosan dengan situasi jalan yang berkelok -kelok dan menanjak-menurun. Terlebih, pemandangan Gunung Ciremai serta desa-desa di kakinya memanjakan sepanjang perjalanan pemudik.

Data dari Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Jawa Barat, angka kecelakaan lalu lintas di jalur selatan meningkat 56 persen dari tahun 2011 hingga 2012. Jika di tahun 2011 angka kecelakaan mencapai 42, di tahun 2012 menjadi 60. Oleh sebab itu, pemudik diminta tetap waspada.

Selamat mempersiapkan mudik!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com