Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/07/2013, 17:32 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Setelah diwarnai pro dan kontra, upaya penertiban pedagang kaki lima (PKL) di Tanah Abang, Jakarta Pusat, mulai menuju arah positif. Sejumlah pedagang berbalik sikap dan mendukung upaya relokasi pedagang ke Pasar Blok G Tanah Abang.

Hal itu terungkap dalam rapat bersama antara Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, satuan kerja perangkat daerah (SKPD), serta pedagang kaki lima di Tanah Abang. Pertemuan itu dilakukan di Balaikota Jakarta, Rabu (31/7/2013).

Salah seorang PKL Tanah Abang, Taufik (41), mengatakan, ia bersama teman-temannya bersedia dipindah ke Pasar Blok G Tanah Abang. Sebelumnya, Taufik menjual baju koko persis di depan Pasar Blok A Tanah Abang.

"Kita seratus persen mendukung program Pak Jokowi dan Pak Ahok (panggilan Basuki) karena kemarin memang banyak miskomunikasi dan aturan-aturan yang belum jelas," kata Taufik.

Taufik menambahkan, hingga kini pada pedagang di sana selalu mengingatkan Pemprov DKI agar kejadian tahun-tahun sebelumnya tidak terjadi pada tahun ini. Pedagang mengingatkan agar tempat relokasi yang disediakan pemerintah dibuat nyaman sehingga para pedagang tidak kabur ke jalan lagi. Ia juga menuntut agar Pasar Blok G segera dikelola oleh PD Pasar Jaya karena selama ini, kata Taufik, pasar itu sudah diswastanisasi.

"Kita cuma pengin jangan sampai terjadi kayak tahun kemarin. DKI harus mengelola dengan baik. Jangan tiba-tiba kita disodorkan angsuran sekian juta," kata Taufik.

Menurut Taufik, tahun lalu ia pernah direlokasi ke Blok G. Namun, ia kembali berdagang di badan jalan karena dijanjikan gratis sewa selama enam bulan. Namun, setelah itu, ia selalu dimintai angsuran-angsuran yang tagihannya mencapai Rp 15 juta. Tagihan itu untuk sewa kios selama lima tahun. Ia mengatakan, jika hal itu terulang kembali tahun ini, maka ia menjamin para pedagang akan meninggalkan Blok G.

Para pedagang seketika mendapatkan angin segar ketika Basuki menjamin penyelesaian kontrak dengan pihak swasta yang menangani pasar tersebut. Taufik, yang pernah ikut berunjuk rasa menolak relokasi itu, menegaskan bahwa ia dan rekan-rekannya siap pindah setelah Lebaran. Pedagang yakin pemerintah terus berupaya memperbaiki kondisi Pasar Blok G Tanah Abang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com