Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dishub Inginkan Penataan Metromini, Bukan Pembubaran

Kompas.com - 01/08/2013, 17:51 WIB
Andy Riza Hidayat

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Dinas Perhubungan Provinsi DKI mengklarifikasi adanya pembubaran metromini. Dinas Perhubungan bukan ingin membubarkan metromini, melainkan akan menata dengan manajemen yang profesional. Perbaikan manajemen diharapkan bisa meningkatkan kualitas pelayanan ke penumpang.

"Selama ini manajemen sering bertikai di internal mereka sehingga pelayanan ke penumpang menjadi terabaikan. Kami ingin ada pergantian manajemen yang profesional dan sah," kata Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Udar Pristono, Kamis (1/8/2013) di Jakarta.

Menurut Pristono, direksi yang tidak benar harus diganti dengan yang baru. Penggantian direksi bukan dengan membubarkan metromini. "Seperti penggantian kepala sekolah atau guru yang tidak berkompeten, siswa dan sekolahnya masih ada. Dalam konteks metromini, kami ingin mengganti manajemen sehingga menjadi perusahaan yang sehat," kata Pristono.

Saat ini di Jakarta tercatat ada 3.168 metromini. Dari jumlah itu, hanya 1.080 bus yang layak beroperasi sesuai uji kelaikan kendaraan. Adapun 2.088 bus tidak layak beroperasi. Namun, masih banyak bus tidak layak yang beroperasi di jalanan Ibu Kota.

"Ini bukan persoalan pada pengujiannya, melainkan pada operator yang ingin mencuri kesempatan mengoperasikan metromini tidak layak. Kami sedang menertibkan mereka setiap hari," kata Pristono.

Fakta lain, saat ini mayoritas angkutan penumpang di Jakarta berusia lebih dari 8 tahun. Kendaraan yang berusia lebih dari 8 tahun itu paling tidak berjumlah 15.926 unit atau setara 72,34 persen dari 22.042 angkutan penumpang yang ada.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com