JAKARTA, KOMPAS.com — Semasa hidupnya, Aiptu Dwiyatna (50) tidak pernah memiliki ataupun mencari musuh. Ia juga meminta kepada anak-anaknya untuk dapat meneruskan perjuangannya sebagai polisi.
Dwiyatna menikah dengan Warsih dan dikaruniai tiga anak. Anak sulung almarhum, Eko Widiyantoro (21), menjadi anggota Direktorat Samapta Bhayangkara Polda Metro Jaya dengan pangkat brigadir dua. Adik Eko bernama Risa Dwiwardhani (20) tengah menempuh studi di sebuah akademi kebidanan di Bintaro. Putra bungsu Dwiyatna bernama Krisna Alinggaputra kini duduk di bangku SMP.
Eko mengatakan, ayah selalu berpesan agar putranya mengikuti jejaknya sebagai polisi. Prinsip hidup seorang polisi diterapkannya dalam mendidik putra-putrinya.
"Kita memang didoktrin bapak untuk menjadi polisi," kata Eko di rumah duka, Jalan Alam Segar, Pamulang Barat, Pamulang, Tangerang Selatan, Rabu (7/8/2013) siang.
Eko menceritakan, selama ayahnya bertugas di Polsek Cilandak, ayahnya tidak pernah memiliki musuh dan tidak pernah mencari musuh. Selama musim mudik Idul Fitri ini, kata dia, almarhum bertugas di Pos Pengamanan Ketupat Terminal Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Untuk menjalankan tugasnya itu, Dwiyatna selalu siaga di lokasi sejak pagi hingga malam hari. Bahkan, ia sering tidak pulang ke rumah.
Satu pesan yang paling ia ingat semasa almarhum masih hidup ialah Eko ditugaskan untuk selalu dapat membimbing adik-adiknya yang masih kecil. "Saya diberi pesan bapak agar membimbing, selalu membimbing adik-adik dan bisa menjadi contoh tulang punggung keluarga," kata Eko.
Saat ini, jenazah Dwiyatna telah diserahkan dari keluarga kepada kepolisian dan dimakamkan secara kedinasan. Jenazah akan dimakamkan di tanah wakaf, Pamulang Barat. Pemakaman dipimpin oleh Kapolres Jakarta Selatan Komisaris Besar Wahyu Adiningrat. Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.