Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Istri Tak Sangka Dwiyatna Tewas Mengenaskan

Kompas.com - 07/08/2013, 15:09 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Seusai pemakaman suaminya, Ipda Dwiyatna, Warsih (47) mengaku masih terpukul. Dia tak menyangka kalau suaminya meninggal dalam keadaan yang mengenaskan dan mendadak.

Sambil bersimbah air mata, dia meminta agar para pelayat mendoakan almarhum agar diterima di sisi-Nya.

"Saya pertama-tama ucapkan terima kasih kepada bapak ibu yang hadir dalam rangka pemakaman suami saya. Saya minta doa restu semoga kalau ada kesalahan agar dimaafkan dan semoga yang ditinggalkan diberi ketabahan," kata Warsih sambil menahan air matanya di pemakaman wakaf, Pamulang Barat, Tangerang Selatan, Rabu (7/8/2013).

Di matanya, almarhum merupakan seorang pemimpin yang patut menjadi suri teladan dalam memimpin keluarga kecilnya. Baik di keluarga maupun di kantor, Warsih yakin kalau suaminya tidak memiliki masalah dengan siapa pun.

"Beliau seorang yang sangat bertanggung jawab. Di kantor juga dia dikenal sebagai orang yang baik dan tidak pernah menceritakan kejelekan teman-temannya," kata Warsih.

Almarhum Ipda Dwiyatna meninggalkan seorang istri, Warsih, dan tiga orang anak. Anak pertamanya, Bripda Eko Widiyantoro (21), dan anak keduanya, Risa Dwiwardhani (20), sedang mengenyam pendidikan di Akademi Kebidanan Stikes IMC Bintaro semester 4. Sementara anak bungsunya, Krisna Alinggaputra, baru menjadi siswa SMP.

Untuk diketahui, anggota Binmas Polsek Metro Cilandak, Aiptu Dwiyatna, tewas diterjang timah panas, di Jalan Otista, dekat RS Sari Asih, Ciputat, Rabu (7/8/2013) sekitar pukul 05.00 WIB. Jenazah pria yang dikenal baik oleh masyarakat Cilandak tersebut dibawa ke Rumah Sakit Polri Bhayangkara Kramat Jati, Jakarta Timur, demi keperluan otopsi. Setelah diotopsi, jenazah kemudian disemayamkan di kediaman korban di Pamulang Barat. Sebelum dimakamkan, jenazah dishalatkan terlebih dahulu di mushala yang berada tak jauh dari kediamannya. Kini jenazahnya telah dimakamkan di tanah wakaf, Pamulang Barat, Tangerang Selatan. Karena meninggal saat sedang menjalankan tugas, Kapolri pun meningkatkan pangkat kepada Dwiyatna menjadi Ipda Anumerta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com