Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Sering Sakit, Ipda Dwiyatna Tak Pernah Mengeluh

Kompas.com - 07/08/2013, 20:29 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Putra sulung almarhum Ipda Anumerta Dwiyatna, Bripda Eko Widiyantoro, mengatakan, ayahnya kerap jatuh sakit. Namun, rasa sakit tak ditunjukkan oleh Dwiyatna kepada anak-anaknya agar mereka tidak gampang mengeluh.

"Bapak itu sebenarnya sering sakit, tapi beliau enggak pernah mengeluh. Biar kita anak-anaknya juga tidak punya sifat suka mengeluh," kata Eko kepada wartawan di rumah duka, Pamulang, Tangerang Selatan, Rabu (7/8/2013).

Eko yang kini menjadi anggota Samapta Bhayangkara Polda Metro Jaya mengatakan, ayahnya tidak pernah memiliki pengalaman buruk selama menjadi polisi. Menurut dia, ayahnya juga tidak memiliki ataupun mencari musuh. Dwiyatna juga dikenal ramah dan bersikap hangat kepada warga Cilandak, tempat ia bekerja maupun di Pamulang, tempat ia menetap. Dalam membangun keluarga, almarhum menanamkan sifat tanggung jawab kepada anak-anaknya, terutama kepada Eko sebagai anak sulung.

"Seratus persen saya yakin, bapak enggak punya musuh. Jadi, kalau sekarang bapak sudah tidak ada, insya Allah saya akan menjaga ibu dan adik-adik," kata Eko.

Tetangga almarhum, Supanto (47), mengatakan, Dwiyatna suka bersosialisasi dengan warga lain. Apabila warga menggelar sebuah kegiatan tertentu, maka Dwiyatna dengan sigap akan menjaga lokasi. Di samping itu, mulai dari anak kecil hingga warga lanjut usia mengenal keramahannya.

"Kalau malam, Pak Dwiyatna ini suka kumpul bersama hansip-hansip untuk berjaga malam," kata Supanto.

Dwiyatna meninggalkan seorang istri, Warsih, dan tiga orang anak, yakni Eko (21), Risa Dwiwardhani (20), dan Krisna Alinggaputra. Anggota Unit Bina Masyarat Polsek Cilandak itu tewas ditembak orang tak dikenal di Jalan Ottista, dekat RS Sari Asih, Ciputat, Tangerang Selatan, Rabu sekitar pukul 05.00 WIB.

Jenazah Dwiyatna telah dimakamkan di tanah wakaf, Pamulang Barat, Tangerang Selatan. Karena meninggal saat sedang menjalankan tugas, Kapolri meningkatkan pangkat Dwiyatna dari Aiptu menjadi Ipda Anumerta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran 'Saudara Frame'

Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran "Saudara Frame"

Megapolitan
Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Megapolitan
Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Megapolitan
Identitas 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Belum Diketahui

Identitas 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Belum Diketahui

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com