Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengembang Swasta Siap Terlibat dalam Normalisasi Waduk Melati

Kompas.com - 11/08/2013, 18:50 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan pengembang  di sekitar Waduk Melati, Tanah Abang, Jakarta Pusat,  PT Intiland, menyatakan siap berpartisipasi dalam program Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menormalisasi Waduk Melati.

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meminta PT Intiland untuk meningkatkan kapasitas Waduk yang berada di Jalan Dukuh Pinggir ini.

Wakil Presiden Direktur dan Chief Operating Officer Jakarta PT Intiland Tbk Suhendro Prabowo mengatakan, pihaknya masih membahas segala sesuatu yang akan dilakukan di Waduk Melati.

PT Intiland meminta bantuan dari Lembaga Afiliasi Penelitian dan Industri Institut Teknologi Bandung (LAPI ITB) untuk melakukan analisa kapasitas pompa air yang dapat mengantisipasi banjir hingga 25 tahun ke depan.

”Bantuan ini merupakan corporate social responsibility kami terhadap kota Jakarta, terlebih Waduk Melati berada di lingkungan kami,” kata Suhendro. Ia mengaku belum tahu pihaknya akan mengeluarkan anggaran berapa. Namun ia memperkirakan pekerjaan normalisasi Waduk tidak akan dikerjakan PT Intiland sendirian.

Waduk Melati merupakan parkiran air Kali Cideng. Jika Kali Cideng meluap maka aliran air kali akan mengalir ke Waduk Melati. Sehingga mau tidak mau Waduk Melati harus memiliki pompa air dengan kapasitas penyedotan yang cukup tinggi.

Peneliti LAPI ITB Hernawan Mahfudz menerangkan dalam peningkatan kapasitas Waduk Melati diperlukan pompa dengan kapasitas yang besar. “Pompa air yang ada di sana harus mampu menyedot air sebesar 30 meter kubik per detik dari saat ini hanya 12 meter kubik per detik,” jelas dosen Teknik Sipil Tata Air ITB ini.

Ia mengatakan, dengan penambahan pompa tersebut, diharapkan dapat mengurangi efek banjir selama 25 tahun di kawasan Tanahabang dan sekitarnya. “Juga dapat mempercepat waktu surut banjir, misalnya yang tadinya butuh waktu 10 jam, kini bisa 3 jam,” kata Hernawan.

Ia mengatakan,  Intiland bisa berkontribusi dengan membangun dan melakukan perawatan pompa air. Biasanya, perusahaan hanya memberikan pompa saja, tetapi akhirnya maintenance pompa air dilupakan. Akibatnya, pompa menjadi tidak berfungsi dengan baik, karena rusak atau mati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber Warta Kota
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Teralisasi

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Teralisasi

Megapolitan
Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com