Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Direlokasi, PKL Non-Jakarta di Tanah Abang Akan Diseleksi

Kompas.com - 12/08/2013, 13:37 WIB
Rahmat Patutie

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Suku Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan Jakarta Pusat Slamet Widodo mengatakan, relokasi pedagang kaki lima ke Pasar Blok G Tanah Abang, Jakarta Pusat, diprioritaskan untuk pedagang yang memiliki KTP Jakarta. Pedagang dari luar Jakarta tetap diberi kesempatan relokasi, tetapi dengan persyaratan khusus.

"Yang diutamakan itu memang yang ber-KTP DKI. Karena ini digunakan dari biaya APBD, jadi otomatis diprioritaskan warga DKI," kata Slamet kepada Kompas.com di Pasar Blok G Tanah Abang, Senin (12/8/2013) pagi.

Slamet menjelaskan, setelah proses penempatan pedagang ber-KTP Jakarta selesai, pihaknya akan memilih pedagang dari luar Jakarta untuk masuk dalam pasar tersebut. Hanya pedagang yang sudah lama berjualan di kawasan Tanah Abang yang akan dipilih masuk pasar. Menurut Slamet, tim yang terdiri atas aparat kecamatan, kelurahan, serta tokoh masyarakat dilibatkan untuk memastikan apakah pedagang tersebut sudah lama berjualan di tempat itu.

Jumlah PKL yang terdaftar di Blok G saat ini sebanyak 942 orang dan akan diverifikasi sampai 16 Agustus 2013. Hasil verifikasi nanti akan difinalkan oleh tim terpadu. Pedagang yang telah terverifikasi akan diundi pada 19-21 Agustus untuk mendapatkan kios.

Tujuan pengundian itu, kata Slamet, untuk memberi rasa keadilan dan membuktikan bahwa pengelola pasar tidak subyektif menempatkan pedagang. Untuk persyaratannya, saat  pendaftaran ulang, para pedagang harus membawa KTP dan KK asli serta surat penunjukan usaha. Satu KK hanya bisa menempati satu kios di Pasar Blok G.

Secara terpisah, Manajer Pusat I Palmerah Blok G PD Pasar Jaya Made Ringgahudi mengatakan, verifikasi PKL diprioritaskan untuk pedagang ber-KTP DKI. Pedagang non-Jakarta bisa saja dimasukkan dalam program relokasi itu asalkan telah diseleksi. "Pedagang harus menunjukkan surat penunjukan tempat usahanya," kata Made.

Made menambahkan, setelah enam bulan menjalankan usaha di Pasar Blok G, pedagang berhak melanjutkan penggunaan kios di sana. Namun, PKL itu harus memenuhi syarat. "1 September (2013) sampai 28 Februari 2014. Selama masa itu, mereka tidak dipungut biaya, hanya listrik, air, dan lainnya," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Megapolitan
Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Megapolitan
Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Megapolitan
Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Megapolitan
Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Megapolitan
Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Megapolitan
Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Megapolitan
Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Megapolitan
KPU Gelar Sayembara Maskot dan 'Jingle' Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

KPU Gelar Sayembara Maskot dan "Jingle" Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

Megapolitan
Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Megapolitan
Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Megapolitan
Diduga Alami 'Microsleep', Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Diduga Alami "Microsleep", Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Megapolitan
Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Megapolitan
Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Megapolitan
H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com