Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKL Mengeluh Tak Terdaftar, Ratnaningsih Geleng-geleng

Kompas.com - 13/08/2013, 22:13 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (KUMKMP) DKI Ratnaningsih mengaku tak habis pikir melihat sejumlah pedagang kaki lima Pasar Tanah Abang mengatakan tak mendaftar untuk mengisi kios di Blok G karena tidak tahu, mengingat Pemerintah Provinsi DKI sudah mengumumkan soal pendaftaran itu sejak 16 Juli hingga 2 Agustus 2013.

Sejumlah PKL itu mengatakan tak mendaftar karena tidak tahu saat proses pendaftaran masuk kios Blok G sudah pada tahap verifikasi, Selasa (13/8/2013). Menurut Ratna, PKL itu bukan tidak mendaftar karena tidak tahu, melainkan tidak memperhatikan pengumuman.

"Kan sudah ada pengumuman buat daftar tapi mereka cuek. Begitu sekarang ada verifikasi, mereka protes. Problem lagi kan. Pengumumannya sudah banyak tapi enggak ada yang daftar," kata Ratna, di Balaikota Jakarta, Selasa (13/8/2013).

Selama masa pendaftaran, menurut Ratna, ada 941 PKL yang mendaftar untuk masuk Blok G, sementara jumlah kios ada 968 unit. Dari 941 orang itu, 300 di antaranya masuk daftar tunggu karena hanya menyerahkan satu persyaratan saja, misalnya menyerahkan KTP saja.

Ratna menjelaskan, jika ada dari 641 PKL itu mengajukan satu KK untuk mendapatkan satu kios, PKL tersebut akan tetap mendapatkan satu kios saja. Dengan begitu, akan ada kios kosong. Kios kosong inilah yang akan dberikan kepada mereka yang masuk daftar tunggu.

Sementara itu, seorang PKL, Taufik Hidayat, mengatakan persyaratan untuk mendapatkan kios di Blok G, yaitu KTP dan KK, terlalu mudah sehingga tak sedikit PKL di luar Tanah Abang yang mendapatkan kios di Blok G. Bahkan, menurut Taufik, ada orang yang telah memiliki kios di pasar lain, tetapi mengaku PKL Tanah Abang dan menyerahkan KTP dan KK untuk mendapatkan kios di Blok G.

"Kita enggak melarang orang untuk daftar, tapi sesuai amanah Pak Wakil Gubernur (Basuki Tjahaja Purnama), yang diutamakan untuk mendapat kios di Blok G itu mereka yang lapaknya tergusur di Tanah Abang. PKL Tanah Abang itu juga banyak yang pedagang musiman," kata Taufik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com