Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Naik Transjakarta Terasa Metromini

Kompas.com - 14/08/2013, 09:32 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Masyarakat Jakarta mulai mengeluhkan kelayakan bus transjakarta yang menjadi transportasi massal. Naik transjakarta dinilai sudah tidak nyaman lagi.

Adi (32), salah seorang penumpang bus transjakarta Koridor V rute Ancol-Kampung Melayu, merasakan hal tersebut. Menurutnya, naik transjakarta kini seperti naik bus reguler lainnya.

"Jadi enggak jauh beda antara naik metromini dengan transjakarta. Sama-sama berisik dan keropos. Sama-sama berdesak-desakan," kata Adi, Selasa (13/8/2013).

Pantauan Warta Kota pada bus transjakarta Koridor V, pada interior bus terdapat banyak kerusakan, seperti karpet robek, mesin pendingin udara atau AC tak lagi dingin, karet pelapis pintu lepas, dan salah satu ujung pegangan tangan lepas dari kaitannya sehingga menimbulkan bunyi selama perjalanan.

Hal serupa juga terjadi dalam bus transjakarta Koridor IV rute Pulogadung-Dukuh Atas. Selain keropos di beberapa bagian bus, ada juga bunyi derit yang sangat menganggu dan kursi-kursi penumpang pun sebagian sudah rusak.

Beberapa penumpang di dalam bus pabrikan Daewoo ini terlihat kegerahan akibat AC yang tak lagi dingin. Ironisnya, pada dinding di dalam bus, banyak coret-coretan spidol, juga pada papan petunjuk "Ruang Khusus Wanita".

Suara-suara berisik juga terjadi dalam bus-bus transjakarta Koridor VIII jurusan Harmoni-Lebak Bulus. Suara berisik yang mengganggu telinga itu muncul dari pintu dan jendela yang longgar, juga dari atap bus.

"Setiap ada jalan rusak, pasti busnya bergetar dan langsung timbul suara berisik dari pintu dan jendela. Sangat mengganggu, jadi seperti naik metromini," kata Evarisa, warga Ciputat.

Selain itu, besi pegangan penumpang banyak yang terlepas. Bahkan, plat besi tersebut tampak berkarat. Tak hanya itu, beberapa bagian bus yang terbuat dari besi, seperti pintu, juga berkarat dan keropos. Tombol darurat warna merah, yang seharusnya terdapat di masing-masing dekat pintu bus, sudah tak tampak.

Pemandangan lain adalah alat speaker dalam bus terlepas sehingga meninggalkan lubang cukup besar. Begitu juga dengan layar informasi pemberhentian halte tampak sudah tak berfungsi. Layar tersebut biasanya berisikan informasi setiap halte tempat bus berhenti. Petugas on board pun menggantikan tugas layar tersebut dengan mengumumkan setiap halte yang akan dilintasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Maju-Mundur Pedagang Jual Foto Prabowo-Gibran: Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Maju-Mundur Pedagang Jual Foto Prabowo-Gibran: Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com