JAKARTA, KOMPAS.com — Sepekan setelah Lebaran, sampah masih menumpuk di sejumlah saluran air mikro di Jakarta Barat. Kurang maksimalnya penanganan sampah dalam sepekan terakhir disebabkan oleh tidak adanya personel selama libur Lebaran.
Kepala Seksi Pengendalian Kebersihan Suku Dinas Kebersihan Jakarta Barat Supriyadi mengatakan, 105 personel yang ada di instansinya memang diliburkan selama dua hari. Meski hanya libur dua hari, ketiadaan petugas kebersihan berdampak pada menumpuknya sampah selama beberapa hari.
"Tersendatnya penanganan sampah dikarenakan libur Lebaran. Memang, masalah sampah ini dalam beberapa jam saja sudah kembali menumpuk," katanya saat dihubungi wartawan, Jumat (16/8/2018).
Supriyadi mengatakan, selain personel yang libur, kebiasaan warga membuang sampah secara sembarangan juga mengakibatkan bertambahnya volume sampah di saluran-saluran mikro. Di beberapa kawasan, seperti Tomang dan Grogol Petamburan, hampir setiap hari sampah selalu menumpuk. Menurutnya, jumlah produksi sampah yang menggenang di permukaan air sebelum Lebaran di bawah 30 meter kubik per hari, tetapi sejak sepekan terakhir mencapai 30-40 meter kubik per hari.
"Jumlahnya sekitar tiga truk besar. Pasca-Lebaran ini memang volume sampah di permukaan air semakin bertambah dan saat ini masih kita tangani," katanya.
Saluran mikro merupakan saluran kecil yang menghubungkan sungai-sungai besar dengan aliran-aliran yang ada di pemukiman penduduk. Untuk wilayah Jakarta Barat, ada 522 saluran mikro yang tersebar di wilayah ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.