"Kita belum sampai detail. Tapi awalnya saja bisa Rp 500 miliar sampai Rp 800 miliar. Total bisa saja sampai Rp 1 triliun," ujar Direktur Utama PT Jakarta Propertindo, Budi Karya, saat menemani Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo meninjau waduk tersebut pada Senin (19/8/2013) siang.
Luas kawasan Waduk Ria Rio mencapai 25 hektar, dengan sembilan hektar di antaranya merupakan waduk. Waduk akan dinormalisasi, sedangkan 16 hektar sisanya akan difungsikan untuk ruang terbuka hijau dan kegiatan masyarakat.
"Multi purpose pokoknya. Ada business center. Untuk konferensi, seminar, nikahan juga bisa, hotel juga ada. Utamanya sih fungsi sosial," terang Budi.
Mengenai pelaksanaan, PT Jakarta Propertindo akan mengerjakan sisi barat waduk, Dinas PU akan menormalisasi waduk, serta Dinas Pertamanan dan Pemakaman akan mengerjakan sisi barat, timur, dan utara.
"Ini akan jauh lebih bagus dari Waduk Pluit karena ini kan terletak di dalam kota. Tamannya lebih, ada kawasan bisnisnya. Pasti bagus," tambah Budi.
Saat ini, kawasan Waduk Ria Rio tak tertata. Permukaan waduk dipenuhi sampah dan eceng gondok, kawasan di timur waduk merupakan permukiman kumuh, serta lainnya dipenuhi ilalang dan pohong-pohon pisang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.