Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Waduk Ria Rio Sebut Jokowi Ingkar Janji

Kompas.com - 20/08/2013, 12:25 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Warga Waduk Ria Rio mengungkapkan kekecewaan mereka terkait rencana normalisasi yang bakal menggusur tempat tinggal mereka. Warga menganggap Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo telah ingkar janji.

Menurut salah seorang warga RT 06 RW 15 yang enggan disebutkan namanya, Jokowi pernah berjanji tidak akan menggusur warga. Saat itu, dia sedang meninjau lokasi kebakaran.

"Orang-orang mau bangun (rumah) lagi karena di sini Jokowi pernah datang habis kebakaran, bilang enggak digusur," katanya kepada Kompas.com, Selasa (20/8/2013).

Wanita tersebut mengatakan, ia sampai meminjam uang Rp 25 juta di Bank BRI dengan menggadai BPKB kendaraan untuk biaya membangun rumahnya kembali. "Kenapa Jokowi enggak nepatin janjinya, ke mana omongannya?" cetusnya.

Wanita yang tinggal bersama suami dan enam anaknya itu menyambung hidup dengan berjualan nasi dan membuka usaha warnet lewat empat unit komputer. "Sekarang tinggal tiga, yang satu komputernya rusak," ujarnya.

Ia mengatakan, pasca-kebakaran Jokowi pernah mendatangi lokasi tersebut sebanyak dua kali sembari memberikan bantuan kepada warga di lokasi kebakaran. Jokowi memberikan santunan senilai Rp 30 juta yang kemudian diberikan kepada warga dalam bentuk kompor gas.

"Sempat ngasih bantuan Rp 30 juta buat dua RT. Tapi bukan berupa uang, ngasihnya berupa kompor gas," ujar wanita itu.

Pengosongan area waduk disampaikan dalam sosialisasi penertiban kawasan Waduk Ria Rio di kantor Kecamatan Pulogadung, Kamis (15/8/2013). Area waduk yang dikosongkan difokuskan pada sisi timur waduk RT 6 dan RT 7 di wilayah RW 15, sebanyak 350 keluarga. Sementara sisi barat waduk sudah dikosongkan sejak 2010, yang sebelumnya dihuni 500 keluarga.

PT Pulomas Jaya akan melakukan pengosongan di permukiman Waduk Ria Rio dalam jangka waktu dekat ini karena waduk akan dioptimalkan sebagai pengendali banjir kawasan Pulomas. Ditargetkan kawasan waduk itu kosong dari penduduk mulai akhir Agustus hingga awal September.

Seperti pengosongan area waduk pada 2010 lalu, PT Pulomas Jaya akan memberikan uang kerahiman Rp 1 juta per keluarga. Namun, karena ada keberatan dari warga terkait jumlah uang kerahiman, pihak PT Pulomas Jaya masih menimbang dan menampung aspirasi dari warga tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com