Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uang Kerahiman Warga Waduk Ria Rio Tetap Rp 1 Juta

Kompas.com - 20/08/2013, 13:55 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Warga Waduk Rusun Ria Rio yang terkena dampak normalisasi waduk menolak jika hanya diberi uang kerahiman Rp 1.000.000. PT Pulomas Jaya, selaku pemilik lahan, tetap hanya mau memberikan uang kerahiman sejumlah tersebut.

"Sejauh ini, kami belum ada perubahan mengenai ongkos pindah," kata Nastasya Yulius, Koorporat Sekretaris PT Pulomas Jaya, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (20/8/2013).

Natasya mengatakan, warga Waduk Ria Rio yang terkena dampak relokasi membangun permukiman di tanah milik Pemprov DKI Jakarta. Sementara warga menolak besaran uang kerahiman yang dinilai tidak sebanding dengan ongkos pembangunan rumah mereka sejak peristiwa kebakaran pada Maret 2013 silam.

"Karena mereka sudah menduduki tanah Pemprov (DKI) ini sudah cukup lama. Ya, tentunya kalau dianggap sebagai uang kerahiman sudah cukup," ujar Nastasya.

Ia mengatakan, ada dua RT, yakni RT 06 dan RT 07, berdasarkan data dari kelurahan dan kecamatan setempat yang terkena dampak relokasi. Program normalisasi waduk dan lahannya rencananya akan mencapai total luas 25 hektar.

Dari jumlah itu, lanjutnya, kurang lebih sekitar 4,6 hektar perlu dilakukan pembebasan lahan karena merupakan milik masyarakat. Selain itu, kawasan waduk yang dipenuhi eceng gondok yang merupakan penyakit dari banjir serta daya tampung banjir akan dioptimalkan sehingga kawasan tersebut nantinya dapat menjadi seperti kawasan Waduk Pluit yang tengah dibenahi.

"Seperti program Pak Gubernur mengenai ruang terbuka hijau. Kalau tidak salah nantinya seperti Waduk Pluit," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maju Mundur Kenaikan Tarif Transjakarta, Wacana Harga Tiket yang Tak Lagi Rp 3.500

Maju Mundur Kenaikan Tarif Transjakarta, Wacana Harga Tiket yang Tak Lagi Rp 3.500

Megapolitan
Mengapa Penjaga Warung Madura Selalu 'Video Call' Setiap Hari?

Mengapa Penjaga Warung Madura Selalu "Video Call" Setiap Hari?

Megapolitan
Gara-gara Masalah Asmara, Remaja di Koja Dianiaya Mantan Sang Pacar

Gara-gara Masalah Asmara, Remaja di Koja Dianiaya Mantan Sang Pacar

Megapolitan
Pendatang Usai Lebaran Berkurang, Magnet Jakarta Kini Tak Sekuat Dulu

Pendatang Usai Lebaran Berkurang, Magnet Jakarta Kini Tak Sekuat Dulu

Megapolitan
Pendaftaran Cagub Independen Jakarta Dibuka 5 Mei 2024, Syaratnya 618.750 KTP Pendukung

Pendaftaran Cagub Independen Jakarta Dibuka 5 Mei 2024, Syaratnya 618.750 KTP Pendukung

Megapolitan
Polisi Tilang 8.725 Pelanggar Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek Selama Arus Mudik dan Balik

Polisi Tilang 8.725 Pelanggar Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek Selama Arus Mudik dan Balik

Megapolitan
Belajar dari Pemilu 2024, KPU DKI Mitigasi TPS Kebanjiran Saat Pilkada

Belajar dari Pemilu 2024, KPU DKI Mitigasi TPS Kebanjiran Saat Pilkada

Megapolitan
Kisah Bakar dan Sampan Kesayangannya, Menjalani Masa Tua di Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa

Kisah Bakar dan Sampan Kesayangannya, Menjalani Masa Tua di Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa

Megapolitan
Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk Se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk Se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Megapolitan
KPU DKI Susun Jadwal Pencoblosan Pilkada 2024 jika Terjadi Dua Putaran

KPU DKI Susun Jadwal Pencoblosan Pilkada 2024 jika Terjadi Dua Putaran

Megapolitan
Mengapa Warung Madura di Jabodetabek Buka 24 Jam?

Mengapa Warung Madura di Jabodetabek Buka 24 Jam?

Megapolitan
Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan 'Live' Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan "Live" Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Megapolitan
Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Megapolitan
Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Megapolitan
Banjir di 18 RT di Jaktim, Petugas Berjibaku Sedot Air

Banjir di 18 RT di Jaktim, Petugas Berjibaku Sedot Air

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com