Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejak Jokowi Umumkan KJP, Makin Banyak Orang "Ngaku" Miskin

Kompas.com - 21/08/2013, 13:35 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
— Permohonan surat keterangan tidak mampu (SKTM) langsung meningkat sejak Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengadakan program Kartu Jakarta Pintar (KJP).

"Permohonan SKTM paling tinggi Februari lalu, habis Pak Jokowi bilang ada KJP, banyak yang ngaku-ngaku miskin," kata Kasi Pelayanan Umum Kelurahan Kebon Bawang Nurhayati di Jakarta, Rabu (21/8/2013).

Pada Februari 2013, jumlah pemohon SKTM di Kelurahan Kebon Bawang tercatat sebanyak 3.728 orang. Padahal, bulan sebelumnya, yakni pada Januari 2013, jumlah pemohon hanya 66 orang.

Nurhayati menduga saat itu hampir seluruh warga tak mau kehilangan kesempatan mengantongi SKTM meskipun dalam realisasinya tidak seluruh warga bisa menggunakannya.

Menurut Nurhayati, verifikasi dilakukan di masing-masing sekolah untuk menentukan apakah pemegang SKTM benar-benar orang yang membutuhkan KJP atau bantuan operasional pendidikan (BOP) atau bantuan siswa miskin (BSM). Meski tak bisa merinci pasti angkanya, Nurhayati yakin banyak pula yang drop (tidak terpakai).

Jelang Lebaran lalu, jumlah pemohon melonjak dibanding bulan sebelumnya. Pada Juni 2013, jumlah pemohon hanya 66 orang. "Juli 2013 jumlah pemohon 982, kan mau tahun ajaran baru," lanjut Nurhayati.

KJP merupakan program Jokowi untuk membantu memenuhi kebutuhan siswa secara personal, misalnya kebutuhan transportasi, buku, sepatu, baju, dan bahkan tambahan gizi.

KJP diberikan setiap bulan, besarnya Rp 240.000 untuk SMA/SMK, Rp 210.000 untuk SMP, dan Rp 180.000 untuk SD. Pemprov DKI Jakarta menganggarkan dana Rp 804,63 miliar untuk KJP tahun ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com