JAKARTA, KOMPAS.com - Delapan orang tewas setelah menenggak minuman oplosan beralkohol di Kemayoran, Jakarta Pusat. Seorang di antaranya adalah Andi Ferdian (26), yang gemar minum minuman keras sejak duduk di Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Harni, ibu korban, mengaku sudah sejak dulu memberikan peringatan kepada Andi. Namun, Andi tak peduli. "Andi memang suka minum sejak SMP. Saya sering sekali menasihatinya, namun enggak pernah didengar," kata Harni, Rabu (21/8/2013).
Karena gemar minum miras, Andi memiliki toko langganan minuman keras di daerah Kemayoran. Toko tersebut merupakan toko jamu yang juga menjual minuman beralkohol.
Harni menuturkan, bencana yang merenggut nyawa anaknya bermula ketika Andi membeli miras pada Sabtu (17/8/2013) pekan lalu. Minuman itu baru ditenggaknya keesokan harinya. Setelah meminumnya, Andi mengeluh kesakitan di bagian lambung hingga muntah-muntah sampai berbusa dan lehernya langsung membiru. "Saya cek nadi di lehernya sudah tidak berdetak," kata Harni.
Harni kemudian membawa Andi ke RS Islam Cempaka Putih. Sayangnya, saat di tiba di IGD, paramedis memastikan bahwa Andi tewas. "Dipastikan meninggal (Minggu) pukul 16.00," kata dia.
Selain Andi, tujuh orang lain tewas setelah mengonsumsi miras oplosan itu. Para korban tersebut adalah Sarifudin (37), Joko Pitono (28), Mustofa (31), dan Sutrisno (33) yang meninggal dunia pada Minggu (18/8/2013). Adapun Sofyan (25) dan Marpin (31) meninggal dunia pada Senin (20/8/2013) dan Ishak Maulana (29) meninggal pada Selasa kemarin.
Sebelumnya, korban tersebut sempat dilarikan ke RS Islam Cempaka Putih. Namun, nyawa mereka tidak tertolong. (Eri Komar Sinaga)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.