JAKARTA, KOMPAS.com
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan, warga yang terkena proyek revitalisasi Waduk Ria Rio, Jakarta Timur, tidak akan terlantar. Mereka akan direlokasi ke sejumlah rumah susun.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana merevitalisasi Waduk Ria Rio dan merelokasi warga yang tinggal di bantaran waduk. Ada sekitar 350 keluarga yang tinggal di tempat itu sebagai penggarap.

"Rusun sudah siap. Ada yang di Cipinang Besar Selatan, Pinus Elok, Komarudin, dan Marunda. Tinggal pilih," ujar Jokowi, Rabu (21/8), di Balaikota.

Jokowi juga mengaku masih melakukan pendekatan kepada warga yang menghuni sekitar Waduk Ria Rio. Jokowi tidak ingin buru-buru menanggapi penolakan warga terkait besaran kompensasi atas lahan yang mereka tempati.

"Sekarang baru tahap pembicaraan dengan masyarakat, tetapi pelan-pelan. Saya sudah berbicara tiga kali. Camat dan wali kota sudah ke sana tiga kali. Kalau sudah ada titik terang, nanti saya sampaikan," kata Jokowi.

PT Pulomas Jaya selaku pemilik area waduk telah menetapkan kompensasi bagi warga sebesar Rp 1 juta per keluarga. Akan tetapi, warga menolak karena merasa besaran kompensasi terlalu kecil.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, kemungkinan pembongkaran rumah warga di Waduk Ria Rio dilakukan pada akhir bulan ini. Rumah-rumah itu akan dibongkar sekaligus. Sementara menunggu rusun siap, lanjut Basuki, warga bisa menyewa rumah di tempat lain.

Menanggapi rencana revitalisasi Waduk Ria Rio sebagai pengendali banjir dan ruang publik, pengajar Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Nathanael Sumampouw, mengatakan, ruang publik, seperti taman kota, sangat dibutuhkan untuk mengendurkan kondisi psikologis warga. Melalui kegiatan positif dan rekreatif, warga bisa terikat dengan lingkungannya yang sehat.

Senada dengan keinginan Jokowi, kata Nathanael, pemanfaatan ruang publik untuk kegiatan positif ini bisa menurunkan tensi psikologis warga kota. Beban persoalan hidup di Ibu Kota bisa berkurang dengan aktivitas positif menyenangkan di ruang publik tersebut. "Jika tempatnya sudah tersedia, selain menjamin rasa aman, tugas pemerintah adalah membangun suasana yang positif. Tujuannya agar ruang publik terjaga menjadi tempat yang sehat," kata Nathanael.

Area Waduk Ria Rio yang saat ini memiliki luas 7 hektar akan diperluas menjadi 25,6 hektar. Kawasan ini akan dikembangkan sebagai pusat bisnis, seperti ruang pertemuan serbaguna, panggung pertunjukan terbuka, tempat olahraga, dan hotel. (MLN/FRO/NDY)