Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang di Stasiun Cikini Mencoba Bertahan

Kompas.com - 22/08/2013, 13:13 WIB
Ratih Winanti Rahayu

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Stasiun Cikini terkenal sebagai tempat penjualan parsel. Namun, karena penertiban PKL di kawasan stasiun di Jabodetabek, penjaja parsel tidak boleh berjualan lagi di stasiun yang berada dekat bioskop Megaria itu.

Hari ini merupakan batas akhir pengosongan Stasiun Cikini. Bila pedagang masih belum membongkar kiosnya, maka pembongkaran akan dilakukan langsung oleh PT KAI. Selain itu, PT KAI tidak akan menyediakan tempat baru atau merelokasi para pedagang yang sebagian besar berjualan kerajinan dari rotan tersebut.

Eva, pedagang minuman dan aksesoris, menolak untuk pindah. Dia mengaku bingung mau membawa ke mana barang dagangannya.

"Saya mah tetep aja di sini. Abis mau ke mana juga enggak tau. Kalau memang dilarang banget jualan, baru deh saya beresin dagangan saya," kata Eva, saat ditemui di Stasiun Cikini, Jakarta, Kamis (22/8/2013).

Sementara Leli memilih membereskan sendiri barang dagangannya. Dia tidak ingin petugas PT KAI membongkar kiosnya, yang mengakibatkan barang dagangannya menjadi rusak.

"Kita pindah-pindahin aja dulu, Mbak. Kan disuruh diberesin, ya kita beresin aja. Tapi belum tau nih bakal jualan di mana," kata Leli, salah satu pedagang parsel dan rotan.

Leli mengaku sudah 10 tahun berjualan di tempat tersebut. Namun, karena kebijakan PT KAI, dia untuk harus memindahkankan barang dagangannya, untuk sementara, ke rumahnya, sambil menunggu tempat baru.

Penertiban pedagang di Stasiun Cikini tersebut dalam rangka penataan stasiun di wilayah kerja Daops I PT KAI yang meliputi Jakarta khususnya Jabodetabek. Rencananya, bamgunan bawah tersebut akan dijadikan kantor operasional PT KAI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong Atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong Atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Megapolitan
Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk Trading

Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk Trading

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Arogansi Sopir Fortuner yang Mengaku Anggota TNI | Masyarakat Diimbau Tak Sebar Video Meli Joker

[POPULER JABODETABEK] Akhir Arogansi Sopir Fortuner yang Mengaku Anggota TNI | Masyarakat Diimbau Tak Sebar Video Meli Joker

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI Palsu Bakal Jalani Pemeriksaan Psikologi

Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI Palsu Bakal Jalani Pemeriksaan Psikologi

Megapolitan
Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com