Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Semua Mampu Bayar Rp 5.000 untuk Jaminan "Commuter Line"

Kompas.com - 23/08/2013, 07:06 WIB
KOMPAS IMAGES / RODERICK ADRIAN MOZES Warga menunjukkan tiket harian berjaminan (THB) di Stasiun Manggarai, Jakarta, Kamis (22/8/2013). PT KAI Commuter Jabodetabek resmi memberlakukan THB dengan tambahan biaya jaminan Rp 5.000 karena sejak 1 Juli 2013 sebanyak 800.000 tiket elektronik single trip hilang.

JAKARTA, KOMPAS.com — Uang jaminan Rp 5.000 untuk membeli tiket harian berjaminan (THB) ternyata tidak semudah yang dipikirkan. Masih ada yang tak mampu membayar Rp 5.000, dan batal naik commuter line.

Hal ini diungkapkan oleh Koordinator KRL Mania, Nur Cahyo, terkait diberlakukannya THB pada kereta commuter line yang berlaku mulai Kamis (22/8/2013) kemarin. Ia mengatakan, hari pertama penerapan THB.

"Tadi saya melihat dan mendapat informasi dari teman-teman bahwa akhirnya banyak yang tidak jadi naik kereta karena uangnya tidak mencukupi membayar jaminan THB. Meskipun hanya Rp 5.000, jangan menyamaratakan kemampuan penumpang, pasti banyak juga jumlah tersebut dianggapnya terlalu besar," ujarnya kepada Wartakotalive.com, Kamis (22/8/2013).

Dia mengatakan, yang terkena dampak penggunaan uang jaminan THB itu adalah pelajar dan mahasiswa. Pasalnya, kebanyakan dari mereka memang hanya membawa uang pas-pasan.

"Tadi sempat ada pelajar di Stasiun Tanjung Barat mau ke Depok batal naik kereta (karena) cuma punya uang Rp 5.000. Dia enggak bisa bayar uang jaminannya yang sebesar Rp 5.000. Artinya memang ada penumpang yang diberatkan dengan penerapan THB tersebut, dan ini artinya menghilangkan hak orang untuk naik kereta," katanya.

THB merupakan peralihan kartu single trip yang telah membuat PT KCJ rugi Rp 4 miliar karena sebanyak 800.000 kartu single trip tidak dikembalikan penumpang. Harga Rp 5.000 yang dijadikan jaminan merupakan harga produksi kartu. Oleh karenanya, jika kartu tidak dikembalikan penumpang, PT KCJ tidak mengalami kerugian besar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Warta Kota
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perempuan di Jaksel Gantung Diri Sambil Live Instagram

Perempuan di Jaksel Gantung Diri Sambil Live Instagram

Megapolitan
Alibi Pejabat Dishub DKI Pakai Mobil Dinas ke Puncak: Jenguk Teman yang Sakit

Alibi Pejabat Dishub DKI Pakai Mobil Dinas ke Puncak: Jenguk Teman yang Sakit

Megapolitan
Pejabat Dishub DKI Dicopot Usai Pakai Mobil Dinas ke Puncak dan Buang Sampah Sembarangan

Pejabat Dishub DKI Dicopot Usai Pakai Mobil Dinas ke Puncak dan Buang Sampah Sembarangan

Megapolitan
Cerita Porter Berusia 73 Tahun di Terminal Kampung Rambutan: Kadang Makan Nasi Cabai Saja...

Cerita Porter Berusia 73 Tahun di Terminal Kampung Rambutan: Kadang Makan Nasi Cabai Saja...

Megapolitan
Heru Budi Pastikan ASN Pemprov DKI Bolos Usai Libur Lebaran Akan Disanksi Tegas

Heru Budi Pastikan ASN Pemprov DKI Bolos Usai Libur Lebaran Akan Disanksi Tegas

Megapolitan
Heru Budi: Pemprov DKI Tak Ada WFH, Kan Sudah 10 Hari Libur...

Heru Budi: Pemprov DKI Tak Ada WFH, Kan Sudah 10 Hari Libur...

Megapolitan
Mulai Bekerja Usai Cuti Lebaran, ASN Pemprov DKI: Enggak Ada WFH

Mulai Bekerja Usai Cuti Lebaran, ASN Pemprov DKI: Enggak Ada WFH

Megapolitan
Suami di Jaksel Terjerat Lingkaran Setan Judi 'Online' dan Pinjol, Istri Dianiaya lalu Ditinggal Kabur

Suami di Jaksel Terjerat Lingkaran Setan Judi "Online" dan Pinjol, Istri Dianiaya lalu Ditinggal Kabur

Megapolitan
Jalan Gatot Subroto-Pancoran Mulai Ramai Kendaraan, tapi Masih Lancar

Jalan Gatot Subroto-Pancoran Mulai Ramai Kendaraan, tapi Masih Lancar

Megapolitan
KRL Jabodetabek Gangguan di Manggarai, Rute Bogor-Jakarta Terhambat

KRL Jabodetabek Gangguan di Manggarai, Rute Bogor-Jakarta Terhambat

Megapolitan
Menikmati Hari Libur Terakhir Lebaran di Ancol Sebelum Masuk Kerja

Menikmati Hari Libur Terakhir Lebaran di Ancol Sebelum Masuk Kerja

Megapolitan
Jalan Sudirman-Thamrin Mulai Ramai Kendaraan Bermotor, tapi Masih Lancar

Jalan Sudirman-Thamrin Mulai Ramai Kendaraan Bermotor, tapi Masih Lancar

Megapolitan
KRL Jabodetabek Mulai Dipadati Penumpang, Sampai Berebut Saat Naik dan Turun

KRL Jabodetabek Mulai Dipadati Penumpang, Sampai Berebut Saat Naik dan Turun

Megapolitan
Pemudik Keluhkan Sulit Cari 'Rest Area', padahal Fisik Kelelahan akibat Berkendara Berjam-jam

Pemudik Keluhkan Sulit Cari "Rest Area", padahal Fisik Kelelahan akibat Berkendara Berjam-jam

Megapolitan
Cerita Pemudik Kembali ke Jakarta Saat Puncak Arus Balik: 25 Jam di Jalan Bikin Betis Pegal

Cerita Pemudik Kembali ke Jakarta Saat Puncak Arus Balik: 25 Jam di Jalan Bikin Betis Pegal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com