Saat penertiban rumah warga di sisi timur pada Kamis kemarin, Jokowi membenarkan adanya perlawanan. Namun, Jokowi menegaskan, penolakan dilakukan hanya oleh segelintir warga di sekitar Waduk Pluit tersebut.
"Ada tiga orang yang masih bersikeras tidak mau pindah. Sebagian besar mau pindah. Nah, kami tak ingin ada singgungan sekecil apapun," ujar Jokowi di Balaikota Jakarta, Jumat (23/8/2013) pagi.
Dalam waktu dekat, Jokowi mengaku akan mengundang warga yang menolak penertiban ke Balaikota. Jokowi akan menjelaskan sendiri jaminan-jaminan apa yang diperoleh warga jika direlokasi ke sejumlah rumah susun sewa yang disediakan.
"Kami beri tahu dan jelaskan bagaimananya. Toh mereka juga nanti akan ditempatkan di rusun, jadi tidak perlu khawatir," ujar Jokowi.
Penertiban permukiman kumuh di sisi timur Waduk Pluit, Kamis (22/8/2013), mendapat penolakan warga. Warga menghadang sekitar 700 personel Satpol PP. Mereka menolak pindah dan menuntut rumah susun dan ganti rugi rumah.
Sejumlah ibu-ibu meronta dan meminta petugas menunda pembongkaran. Beberapa lelaki berteriak dan meminta aparat meninggalkan lokasi. Warga akhirnya melunak. Mereka memilih membongkar dan mengangkut sendiri bangunan. Personel Satpol PP membantu mengangkut kasur, perabot, dan barang-barang lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.