Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Waduk Pluit Mengaku Dianiaya Pol PP Saat Penggusuran

Kompas.com - 24/08/2013, 10:49 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Sejumlah warga Blok G, RT 17 RW 19, Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, mengaku menjadi korban kekerasan aparat Satuan Polisi Pamong Praja saat menggusur permukiman mereka pada Kamis (22/8/2013) pagi. Warga mengaku diperlakukan kasar ketika berusaha mempertahankan tempat tinggalnya.

Ade Imron (30), saksi mata kejadian, mengaku melihat rekannya, Budi, salah satu pemilik toko mengalami tindak kekerasan dari beberapa petugas Satpol PP ketika mencoba mempertahankan tempat tinggal.

"Banyak yang mukul Pak Budi, diinjak, ditonjokin. Pak Budi ditarik sudah kayak hewan aja, jalannya sampai pincang," kata Ade saat ditemui di Waduk Pluit, Jakarta Utara, Sabtu (24/8/2013).

Tak hanya Budi, Ade yang mengaku berusaha mencegah alat berat masuk, juga juga ikut dipukuli petugas Satpol PP. Barang-barang miliknya tak mampu diselamatkan saat penggusuran berlangsung.

"Saya diinjek di ulu hati, terasa bener di tulang rusuk sini. Yang mukul Satpol PP. Saya enggak lihat jelas betul berapa banyak," ujar Ade.

Sementara itu, anak dari Budi yakni Tri (24) kemudian menunjukkan foto yang memperlihatkan ayahnya tengah digotong sejumlah petugas Satpol PP, sampai akhirnya dibanting karena berusaha mempertahankan tempat tinggalnya.

"Banyak sebenarnya yang dipukuli di belakang. Cuma enggak pada tahu aja. Kita dimasukin di pos pol," ujar Tri.

Seorang perempuan warga Pluit, Dengbaji (36), mengaku sampai kehilangan anting miliknya akibat terkena lemparan balok kayu. "Saya kena lempar balok, waktu saya begini (berpaling) balok melayang kena di sini (pipi) saya. Anting sampai ilang tinggal satu," ujar Dengbaji sambil menunjukkan bekas biru di wajahnya.

Kini sebagian dari mereka yang berjumlah sekitar 30 orang memilih bertahan di samping lokasi penggusuran dengan mendirikan tenda. Mereka menuntut kejelasan mengenai nasib mereka selanjutnya. Penggusuran yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta ini merupakan bagian dari program normalisasi Waduk Pluit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Megapolitan
Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Megapolitan
Pedagang Pigura di Jakpus 'Curi Start' Jualan Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Jakpus "Curi Start" Jualan Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Megapolitan
Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai 'Cutter' juga Lukai Warga Rusun

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai "Cutter" juga Lukai Warga Rusun

Megapolitan
Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Megapolitan
Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Megapolitan
Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Megapolitan
Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Megapolitan
Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com