Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki "Blusukan" Cek Lahan Pembangunan 14 Rusun

Kompas.com - 27/08/2013, 20:58 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Tak hanya Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang gemar melakukan blusukan. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, siang ini, tanpa diketahui oleh awak media, blusukan menelusuri wilayah Jakarta. Kunjungannya itu untuk mengecek lahan yang rencananya akan dibangun menjadi rusun mulai tahun depan.

Basuki meninjau lahan itu bersama Asisten Pembangunan DKI Wiriyatmoko, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah DKI Sarwo Handayani, dan Kepala Biro Kepala Daerah Kerja Sama Luar Negeri Heru Budi Hartono.

"Lahan itu ada yang punya Pemprov DKI, ada yang kita beli. Saya belum cek semuanya," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Selasa (27/8/2013).

Dari hasil tinjauannya itu, kata Basuki, ada lahan yang tidak bisa untuk dibangun menjadi rusun sebab ada sekolah dan makam. Kendati demikian, Basuki tidak menjelaskan lahan-lahan mana saja yang tidak bisa digunakan untuk membangun rusun.

Tinjauannya ini baru kali pertama dilaksanakan dalam upaya membangun banyak rusun untuk relokasi warga. Selain itu, menurut Basuki, ada juga lahan yang dimiliki oleh warga, seperti Kampung Apung di Jakarta Barat. Untuk menyulap lahan menjadi rusun, harus ada kesepakatan dan negosiasi antara Pemprov DKI dan warga.

Tak hanya itu, ada juga lahan yang merupakan kepemilikan PT Kereta Api Indonesia. Untuk biaya pembangunan, Basuki mengatakan, Pemprov DKI akan mengerahkan APBD DKI 2014 dan kewajiban pengembang.

"Kalau dihitung kasar, masih ada 685 blok pengembang utang ke kita. Itu kewajiban mereka dan mesti kita cek semua," kata Basuki.

Lahan-lahan yang akan dijadikan rumah susun di Jakarta tahun depan itu berada di Petamburan, Jakarta Pusat, yakni depo kereta api dan sekolah. Masih di Jakarta Pusat, ada lahan di belakang makam Karet Bivak. Di Jakarta Barat, lokasinya berada di di Kelurahan Srengseng, Kecamatan Kembangan; lahan sekitar Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (KOPTI) di Kelurahan Semanan, Kecamatan Kalideres; Kampung Apung, Kelurahan Kapuk, Kecamatan Cengkareng; serta lahan aset Pemda di Kelurahan Rawa Buaya, Kecamatan Cengkareng.

Adapun lahan di Jakarta Selatan terletak di Srengseng, Setu Babakan, Jagakarsa; lahan milik Departemen Pertanian di Pasar Minggu; di Manggarai, Tebet; Warung Jati Timur; serta Cirendeu, Lebak Bulus, untuk penampungan Kali Pesanggrahan. Di wilayah Jakarta Timur, calon lahan untuk rusun terletak di Pusat Industri Kecil (PIK), Penggilingan, Cakung; di Cawang, Kebon Pala; dan di Ciracas, Penganten Ali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com