Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Waduk Pluit Cemburu kepada Warga Ria Rio

Kompas.com - 30/08/2013, 07:29 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Warga Waduk Pluit di Rumah Susun Sewa (Rusunawa) Pinus Elok cemburu mengetahui berbagai fasilitas akan disediakan oleh Pemprov DKI Jakarta untuk warga relokasi dari Waduk Ria Rio. Mereka mengaku tidak mendapat fasilitas serupa saat masuk ke rusun yang sama.

Hal ini diungkapkan Aisah (54), warga Blok A1 Cluster A Rusun Pinus Elok. Aisah mengaku sejak menempati rusun tersebut tidak tersedia fasilitas apa pun yang diberikan kepada warga di sana. Barang miliknya juga habis sewaktu adanya penggusuran di tempat tinggalnya.

"Waktu dapat kosong sama sekali. Tapi, ngelihat di sini (di tempat warga Ria Rio) dikasih, kok kita enggak. Penginnya disamain," kata Aisah saat ditemui Kompas.com di Rusun Pinus Elok, Kelurahan Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur, Kamis (29/8/2013) sore.

Aisah mengaku, hingga saat ini, dia belum memiliki tempat tidur sejak empat bulan lalu menghuni Rusun Pinus Elok. Dia menempati rusun itu bersama suaminya, Junai (60), dan tiga orang anak lelakinya yang telah bekerja pulang pergi di kawasan Pluit.

"Saya belum dapat tempat tidur. Di bawah (lantai) dingin pakai karpet. Sudah dari empat bulan," ujar Aisah.

Hal senada diungkapkan Rokayah (33), warga Blok A lantai 2 rusun tersebut. Sejak digusur dari Waduk Pluit, dia masuk ke unit yang masih kosong, tak ada fasilitas TV, kasur, dan sebagainya. Dia berharap bisa mendapatkan fasilitas serupa seperti yang diberikan Pemprov DKI Jakarta bagi warga Ria Rio.

"Minta kayak orang-oranglah, disamain. Ada kulkas, lemari, sofa, televisi. Masak kita enggak ada sih," ujar Rokayah.

Rokayah tinggal di Rusun Pinus Elok bersama Majuri (43), suaminya, dan tiga anaknya. Anak pertamanya, Solihin (21), bekerja sebagai perajin sablon di wilayah Muara Angke. Anak kedua, Soleh (15), bekerja sebagai penjahit di Jembatan Lima Penjaringan. Sementara anak ketiganya, Siti, masih berusia balita dan belum bersekolah.

Dia bercerita, sejak menempati rusun di wilayah Cakung itu, sang suami mesti bekerja pulang pergi ke daerah Pluit sebagai pedagang sate keliling. "Kadang pulang sebulan sekali di sini," ujar Rokayah.

Meski demikian, Rokayah tetap bersyukur bisa menempati rusun tersebut. Dia yang biasa mengalami banjir di wilayah Waduk Pluit kini bisa merasakan kehidupan yang lebih nyaman dan bebas dari ancaman banjir yang kerap menerpa tempat tinggalnya dahulu.

"Ya enaklah. Ya, namanya juga lebih nyaman, enggak takut banjir, enggak kenapa-napa, adem (di rusun). Enggak kayak di Waduk Pluit diuber-uber (petugas)," ceritanya sembari tersenyum.

Sementara Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang ditanyai mengenai masalah ini mengatakan akan mengurus hal tersebut. "Iya, nanti kita urus," ujar Jokowi sebelum meninggalkan Rusun Pinus Elok dengan mobil Toyota Innova yang ditumpanginya.

Berdasarkan data dari Penanggung Jawab Lokasi Rusun Wilayah Timur Hendriansyah, terdapat 62 unit rusun yang dihuni oleh warga Waduk Pluit. Jumlah itu termasuk di dalam 130 unit rusun dari 600 unit yang telah tempati dengan rincian 29 unit ditempati warga gusuran KPK, sisanya 39 unit dihuni warga umum. Sisanya 470 unit diperuntukkan bagi warga Waduk Ria Rio yang bakal menempati rusun yang sama tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang Sejak 9 April 2024

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang Sejak 9 April 2024

Megapolitan
Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran 'Saudara Frame', Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran "Saudara Frame", Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Megapolitan
Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Megapolitan
JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

Megapolitan
Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Megapolitan
Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' ke RS Polri

Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" ke RS Polri

Megapolitan
Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Megapolitan
Sebelum Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Sebelum Toko "Saudara Frame" Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Megapolitan
Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Megapolitan
Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

Megapolitan
Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Megapolitan
Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com