"Upaya menzalimi sehingga masyarakat sentimen pada Wahidin Halim, sehingga konflik Wahidin dan Arief malah memberi keuntungan untuk Arief," kata Direktur Lembaga Survei Kebijakan Publik (LSI Network) Sunarto Ciptoharjono di Hotel Soll Marina, Tangerang, Sabtu (31/8/2013).
Sunarto menerangkan, "penzaliman" yang dilakukan Wahidin terhadap Arief dimulai dari tidak didukungnya Arief oleh Wahidin, padahal keduanya sama-sama kader Partai Demokrat.
Wahidin lebih memilih mendukung calon dari Partai Golkar sekaligus adiknya, Abdul Syukur.
Kemudian yang kedua, kata Sunarto, peristiwa pemutusan kontrak kerja sama antara Pemkot Tangerang dan jaringan RS Sari Asih yang merupakan RS milik keluarga Arief.
Wahidin beralasan, Pemkot mencabut kontrak tersebut karena sudah tidak mampu lagi melakukan pembayaran.
Faktor selanjutnya, ungkap Sunarto, adalah sempat tidak diloloskannya nama Arief oleh KPUD Kota Tangerang.
Keputusan KPUD itu dibuat sebab tandemnya, Sachrudin yang menjabat Camat Pinang, tidak mendapat surat izin dari atasannya.
Atasan sang camat dalam hal ini adalah Wahidin Halim yang melarang Sachrudin ikut pilkada.
Dan terakhir, lanjut Sunarto, Partai Demokrat memiliki basis yang sangat kuat di Kota Tangerang.
Kondisi itu berpengaruh besar, terutama saat Wahidin diberhentikan DPP Partai Demokrat sebagai Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Banten.
"Hal itu yang kemudian membuat upaya Wahidin Halim meng-endorse Abdul Syukur, tidak dapat mendongkrak suara yang berarti," pungkasnya.
Berdasarkan hasil hitung cepat Pilkada Kota Tangerang 2013 oleh LSI, pasangan nomor urut lima Arief R Wismansyah-Sachrudin hampir dipastikan keluar sebagai pemenang.
Hal itu karena pasangan yang diusung PDI Perjuangan dan PAN ini, telah memperoleh 47,93 persen suara.
Mengungguli pasangan nomor urut dua, Abdul Syukur-Hilmi Fuad yang memperoleh 26,91 persen suara, disusul pasangan TB Suwendi Dedi Gumelar alias Miing-Suratno Abu Bakar dengan 17,50 persen suara, Harry Mulya Zein-Iskandar Zulkarnaen dengan 5,69 persen, dan Ahmad Marju Kodri-Gatot Suprijanto dengan 1, 96 persen.
Hasil tersebut merupakan data yang masuk hingga pukul 17.00 WIB dengan total suara masuk sebesar 97,05 persen, jumlah partisipasi mencapai 61,54 persen, dengan sampling error 1 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.