JAKARTA, KOMPAS.com — Sejumlah pengguna kereta rel listrik mengeluhkan harga kartu tiket multitrip KRL yang empat kali lebih mahal ketimbang harga kartu tiket harian berjaminan.
Tiket multitrip dijual seharga Rp 20.000. Pengguna multitrip tinggal mengisi saldo untuk tarif perjalanan dan saldo akan terpotong berdasarkan perjalanan KRL yang ditempuh. Jika tiket rusak, pemilik bisa menukar dengan tiket baru tanpa tambahan biaya. Namun, apabila pengguna mengembalikan kartu, uang Rp 20.000 yang sudah dibayarkan tidak bisa diminta kembali.
Sementara itu, tiket harian berjaminan (THB) dijual Rp 5.000. Uang itu dianggap sebagai jaminan. Apabila kartu dikembalikan, uang Rp 5.000 itu dapat diminta kembali.
”Menurut saya, pakai tiket multitrip itu lebih efektif, tetapi harganya kemahalan,” kata Sudaryani (35), pengguna KRL yang tinggal di Bogor dan bekerja di Jakarta Barat.
Menurut Sudaryani, agar pemakai tiket multitrip lebih banyak, harga tiket perlu diturunkan. ”Kalau bisa sama dengan uang jaminan THB sehingga akan banyak yang pakai multitrip,” ujarnya.
Berbeda komponen
Direktur Utama PT KAI Commuter Jabodetabek Tri Handoyo mengatakan, komponen di dalam kartu tiket multitrip ini berbeda dengan komponen di kartu THB. Perbedaan ini membuat harga kedua jenis tiket ini berbeda.
”THB di dalamnya terdapat kartu memori (memory card). Memori ini yang menyimpan data sederhana, seperti stasiun asal dan stasiun tujuan, tanggal perjalanan, serta tarif. Sementara dalam tiket multitrip terdapat semacam unit pemroses sentral (central processing unit/CPU). CPU ini yang menjadi semacam otak untuk tiket multitrip sehingga kartu bisa diisi saldo dan dilakukan sistem potong saldo saat digunakan,” kata Tri.
Dengan adanya CPU, tiket multitrip bisa menyimpan banyak data dan menyesuaikan dengan peningkatan pelayanan yang akan dilakukan operator pada kemudian hari tanpa harus mengganti kartu.
Menurut rencana, tahun depan ada pembedaan tarif perjalanan antara pemegang multitrip dan THB. Tiket multitrip ini juga disiapkan untuk terintegrasi dengan moda angkutan umum massal lain. Peningkatan pelayanan ini merupakan nilai plus untuk pengguna multitrip.
Tri mengatakan, sistem pada kartu multitrip sama dengan kartu debit yang digunakan perbankan. (ART/BRO)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.