Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Blok G Tanah Abang Masih Sepi Pengunjung

Kompas.com - 04/09/2013, 12:16 WIB
Zico Nurrashid Priharseno

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua hari pasca-peresmian, Pasar Blok G Tanah Abang, Jakarta Pusat, belum memperlihatkan keramaian transaksi. Para pedagang mengatakan, pasar tersebut masih sepi pembeli.

Seorang pedagang Pasar Blok G, Zainal (47), mengatakan, setelah kiosnya dibuka pada Senin (2/9/2013), intensitas pembeli dan pengunjung masih tergolong sepi. Hal ini menurutnya dikarenakan para pembeli masih belum kembali mengunjungi pasar tersebut setelah dilakukannya pembenahan.

"Sekarang belum memadai, ini kan baru. Langganan yang dulu masih belum tahu," ujarnya di Pasar Blok G, Rabu (4/9/2013).

Pedagang yang sebelumnya berjualan di depan Pasar Blok G tersebut berharap, dengan dipindahkannya para pedagang ke lokasi yang lebih nyaman, banyak pengunjung yang membeli dagagannya. Hingga kini, pedagang aneka celana ini baru menjual sekitar 10 lembar celana. Ia membuka kiosnya di lantai tiga itu mulai pukul 09.00 sampai 17.00.

"Dengan ditertibkannya pedagang, saya berharap agar jangan ada lagi PKL di bawah (depan pasar), biar tidak ada kecemburuan sosial," kata Zainal.

Senada dengan Zinal, Aditya (38) yang membuka kios baju gamis di lantai dua, juga merasakan masih sepinya pasar tersebut dari pembeli. Ia menilai promosi pemerintah atas pasar itu masih kurang.

"Dari hari Minggu saya buka. Alhamdulillah, sudah empat baju yang terjual. Ini bisa dibilang masih sepi, jadi harus butuh promosi lagi dari pemerintah," ujarnya.

Aditya beranggapan, jika pemerintah lebih gencar melakukan promosi, maka Pasar Blok G dapat bersaing dengan Pasar Blok A Tanah Abang. Ia juga berharap agar beberapa fasilitas di Pasar Blok G juga diperbaiki, misalnya listrik. Ia juga berharap ada eskalator demi kenyamanan pembeli.

"Kalau fasilitasnya sama seperti Blok A (penerangan, eskalator, lift, AC), saya yakin bisa bersaing," katanya.

Dari pantauan Kompas.com hingga pukul 11.00 hari ini, jumlah pengunjung pasar itu sekitar seratusan orang. Para pedagang di lantai dua dan tiga terlihat lebih banyak mengobrol sambil menunggu pembeli. Selain itu, tidak sedikit kios yang masih belum dibuka oleh pemiliknya. Beberapa orang pekerja terlihat masih mengerjakan renovasi pasar, antara lain membersihkan cat yang masih tertempel di lantai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com