JAKARTA, KOMPAS.com — Perkumpulan warga Jalan Fatmawati, Jakarta Selatan, yang menolak pembangunan jalur layang mass rapid transit (MRT), mendesak Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meminta maaf atas janji yang pernah diucapkannya tentang pembangunan MRT.
Koordinator Masyarakat Peduli Mass Rapid Transit (MPMRT) Lieus Sungkharisma mengatakan, Basuki harus meminta maaf kepada warga Fatmawati karena telah mengingkari janjinya saat berkampanye. Pada masa kampanye Pilkada DKI 2012, kata Lieus, Basuki berjanji akan mewujudkan jalur bawah tanah, bukan layang, untuk MRT di Jalan Fatmawati.
"Tujuan kami bukan jatuhkan dia (Basuki). Tujuan kami mau ubah tabiatnya. Dia ngaku aja, selesai," kata Lieus di Mapolda Metro Jaya, Jumat (6/9/2013).
Lieus menyatakan, Basuki merupakan sahabatnya dan dia merupakan salah satu orang yang mendorong Basuki untuk maju sebagai wakil Joko Widodo. Namun, dia menyayangkan sikap Basuki kepadanya saat ini, terutama kepada warga penolak MRT layang di Fatmawati.
Lieus mengatakan, Senin (9/9/2013) pekan depan, ia akan membawa spanduk untuk mengingatkan Basuki. Tulisan tersebut merupakan pepatah lama Tiongkok yang mengingatkan agar ucapan seseorang jangan sampai berbeda dari yang dilakukan. "Kan ada juga pepatah kalau mau lihat karakter seseorang, beri dia kekuasaan," ujar Lieus.
Hari ini, Lieus menjalani pemeriksaan di Mapolda Metro Jaya sebagai saksi pelapor dalam pelaporannya terhadap Basuki terkait penipuan melalui internet. Bukti yang dimiliki Lieus adalah sebuah video berjudul "Ahok Emang Gue Pikirin MRT".
Video tersebut diambil saat Basuki melakukan dialog kampanye di rumah salah seorang warga Fatmawati, Winarsih. Dalam video itu, Basuki menjanjikan bahwa jalur MRT Jakarta yang akan melewati Jakarta Selatan, termasuk Jalan Fatmawati, akan dibangun dengan konstruksi bawah tanah (subway). Namun, saat telah menjabat, Basuki menegaskan bahwa jalur MRT sudah tidak dapat diubah lagi.
Proyek MRT Jakarta direncanakan akan dimulai bulan ini. Jalur yang akan menghubungkan Kampung Bandan-Lebak Bulus itu akan dibangun dalam dua konstruksi, yakni layang dan bawah tanah. Jalur di Kampung Bandan-Bundaran HI akan dibangun bawah tanah. Adapun Bundaran HI-Lebak Bulus akan dibangun di atas tanah atau jalur layang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.