Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Juta Raib di Bank, Perusahaan Lapor ke Polda Metro

Kompas.com - 09/09/2013, 17:25 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — PT Daeyu, sebuah perusahaan yang bergerak di sektor industri garmen, melaporkan kasus kehilangan dana perusahaan sebesar Rp 681.100.000 ke Mapolda Metro Jaya.

Pengaduan atas hilangnya uang ratusan tersebut terjadi pada rekening perusahaan itu di Bank Internasional Indonesia (BII) Cabang Juanda, Jakarta.

"Kami melaporkan perkara pemalsuan, penipuan, dan penggelapan dalam perbankan dengan Pasal 263, 378, 372 KUHP, dan Pasal 47 a Pasal 50 UU RI No 7 tahun 1992 tentang Perbankan," kata kuasa hukum PT Daeyu, Radhie Noviadi Yusuf, di Mapolda Metro Jaya, Senin (9/9/2013).

Radhie menyatakan, peristiwa kehilangan dana kliennya berawal pada 10 April 2013. Ketika itu, PT Daeyu melalui stafnya berinisial M melakukan transaksi pencairan dana atas beberapa cek di BII Cabang Juanda. Terdapat enam cek yang dicairkan pada 10 April 2013, yakni oleh perusahaan tersebut, yakni cek nomor 987919, 987820, 987922 senilai masing-masing Rp 17.318.060, cek nomor 987923 senilai Rp 28.747.610, cek nomor 987924 senilai Rp 5.000.000, dan cek nomor 987925 senilai Rp 2.851.814.

Dia melanjutkan, pihak perusahaan sendiri mengetahui adanya pencairan cek tersebut karena memang mereka yang mengirim staf berinisial M untuk mencairkan dana. Hal tersebut, menurutnya, dilakukan dan telah mendapat konfirmasi dari pihak BII. "Namun, kami terkejut karena cek yang telah kami cairkan ternyata muncul lagi dan dicairkan oleh BII tanpa adanya konfirmasi apa pun kepada kami," ujar Radhie.

Sejumlah cek dengan nomor seri yang sama yang telah dicairkan pada tanggal 10 April pun kembali muncul dan dicairkan oleh pihak BII. Cek dengan nomor 987919 kembali dicairkan tanggal 26 April 2013 dengan nilai Rp 98.000.000. Cek nomor 987920 kembali dicairkan dengan nilai Rp 99.500.000. Cek nomor 987922 dan nomor 987923 juga dicairkan dengan nilai yang sama masing-masing, yakni Rp 95.000.000.

Kemudian, pada cek nomor 987924 dan 987925, dicairkan kembali dengan nilai yang sama, masing-masing Rp 97.800.000. Bahkan, cek bernomor 987921 yang tidak pernah dikeluarkan pihaknya dan masih disimpan dalam buku cek dengan coretan "Batal" ternyata juga turut dicairkan di BII dengan nominal Rp 98.000.000.

"Jadi, ada pencairan cek ganda yang menyebabkan dana pelapor (korban) hilang di bawah penguasaan BII sebesar Rp 681.100.000," ujar dia.

"Kami telah berupaya komunikasi dengan pihak BII soal pencairan cek ganda. Tapi, kami kecewa karena pihak BII mengatakan itu sudah sesuai prosedur. Makanya kami melaporkan, kami juga menyertakan bukti berupa buku cek nomor 987921," kata Radhie.

Atas temuan tersebut pihaknya melaporkan kasus itu di Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polda Metro Jaya. Dalam laporan bernomor TBL/3115/IX/2013/PMJ/ Dit Reskrimum tertanggal 9 September 2013, pihak pelapor, yakni Yarnis, Direktur Keuangan PT Daeyu, melaporkan pihak Bank BII dengan terlapor yang masih dalam penyelidikan.

Sementara itu, hingga saat ini, belum ada keterangan resmi dari pihak BII terkait laporan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com