Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Istri Bripka Sukardi Sempat Tak Percaya...

Kompas.com - 11/09/2013, 05:24 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Istri almarhum Bripka Sukardi, Tirta Sari, mulanya sempat tidak percaya kabar bahwa suaminya tewas ditembak oleh orang tak dikenal, Selasa (10/9/2013). Sari baru memercayai kabar itu setelah melihat tayangan televisi yang menayangkan berita kematian suaminya.

"Setelah itu istrinya langsung teriak-teriak. Ditambah setelah melihat langsung kabar dari televisi," kata Tulus, salah seorang tetangga korban yang turut mengantar keluarga korban ke Rumah Sakit Bhayangkara Polri, Kramatjati, Jakarta, Rabu (11/9/2013) dini hari.

Tulus menjelaskan, kabar kematian Sukardi pertama kali diketahui saat dua orang rekan Sukardi datang ke kompleks tempat Sukardi tinggal, yaitu di Asrama Satuan Musik Polri, Cipinang Baru Raya, Kelurahan Cipinang, Kecamatan Pulo Gadung, Jakarta Timur. Sembari bertanya kediaman keluarga Sukardi, kedua orang itu juga mengabarkan mengenai penembakan tersebut kepada warga kompleks.

"Kemudian, kami mengantar kedua orang itu ke rumah korban (di Blok J)," ujar Tulus. Sesampai di kediaman Sukardi, menurut dia, istri Sukardi sempat terlihat kaget dan menanyakan maksud kedatangan mereka.

"Ada apa ramai-ramai ke sini? Ada apa?" kata Tulus menirukan. Setelah dijelaskan, respons istri korban sempat tidak percaya. Ia baru percaya setelah melihat tayangan televisi yang menyiarkan kabar kematian suaminya. Tulus menambahkan, Sari kemudian berlari ke dalam rumah dan memberitahu kabar kematian suaminya kepada ketiga anaknya, yaitu Dita Kardina, Devi, dan Adi.

Sari yang pada saat menemui warga dan kedua petugas mengenakan daster lantas bergegas mengganti baju dan mengajak ketiga anaknya ke RS Bhayangkara Polri, Kramatjati. "Kami menggunakan bus menuju ke sini (RS Polri). Ada sekitar 20 orang yang ikut mengantarkan," kata Tulus.

Sepanjang perjalanan, Tulus mengatakan, tangis histeris istri dan ketiga anaknya menyeruak di dalam bus. Sejumlah orang berusaha untuk menghibur dan mengingatkan keluarga korban agar bersabar menghadapi cobaan. "Ibu Rizki Lina, teman akrab Ibu Sari, juga membantu menenangkan Ibu Sari," katanya.

Bripka Sukardi ditembak sekitar pukul 22.30 WIB. Dia sedang bertugas mengawal truk pengangkut menggunakan sepeda motor Honda Supra bernomor polisi B 6671 TXL. Saat ini, jenazah Sukardi telah selesai menjalani otopsi di RS Bhayangkara Polri, Kramatjati, dan dibawa ke rumah duka untuk dimakamkan.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Ronny Franky Sompie, ketika ditemui di RS Bhayangkara Polri, menyatakan rasa dukacita yang mendalam. Polri berjanji akan segera menangkap pelaku penembakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com