JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Polri Jenderal (Pol) Timur Pradopo menegaskan kepada semua bawahannya agar tidak takut dan gentar meski kasus penembakan kepolisian kembali terulang. Timur menyatakan, pelayanan kepada masyarakat tidak boleh kendur oleh karena masalah ini.
"Ini sesuatu yang sudah semakin membahayakan pada para petugas kepolisian. Tapi, kita tidak boleh mundur sedikit pun dalam melayani masyarakat," ujar Timur seusai melayat di kediaman Bripka Sukardi, Jalan Cipinang Baru Raya RT 08 RW 06 Blok J, Jakarta Timur, Rabu (11/9/2013).
Timur berjanji akan mengungkap kasus penembakan Sukardi ini secepat mungkin. Dia mengatakan, dalam waktu yang cukup singkat, polisi telah menetapkan dua buron pada kasus penembakan sebelumnya. "Karena itu, sudah ditetapkan tim khusus," ujarnya.
Ketika ditanyakan soal Sukardi mengawal truk-truk yang di luar tugasnya, Timur enggan berkomentar. Saat ini polisi fokus pada pengungkapan kasus," ujar Timur.
Sukardi ditembak di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (10/9/2013) sekitar pukul 22.15. Saat itu, Sukardi yang mengendarai sepeda motor Honda Supra X bernomor polisi B 6671 TXL tengah mengawal iring-iringan yang terdiri dari enam truk. Sukardi meninggalkan seorang istri dan 3 anak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.