Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berharap Tak Ada Lagi Kecelakaan Maut seperti Dul...

Kompas.com - 11/09/2013, 12:01 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sebagian besar keluarga korban kecelakaan maut di Km 8+200 Tol Jagorawi berharap agar kejadian itu menjadi pembelajaran bagi orangtua. Mereka berharap hal itu tak terjadi lagi di kemudian hari.

"Yang penting, ini semua jadi pembelajaran bagi orangtua lain di luar sana supaya lebih mengawasi anak-anaknya. Jangan karena punya banyak uang, diberi fasilitas yang seharusnya belum bisa dia miliki dan gunakan," ujar Kardam Rosadi (55), ayah almarhum Agus Surahman (31), di kediamannya, Sukapura, Jakarta Utara, Selasa, (10/9/2013) sore.

Istri almarhum Komarudin (42), Voni (42), mengatakan, dari awal, mereka memang tidak akan menuntut Ahmad Dhani. Namun, ia sangat lega atas apresiasi dan iktikad baik dari musisi tersebut. Kepada keluarga Komarudin, Dhani menyatakan akan menyantuni janda dan yatim yang ditinggalkan oleh korban tewas kecelakaan maut tersebut.

"Sudah dari awal saya tidak akan menuntut pihak Ahmad Dhani. Proses hukum biar yang berwajib yang menyelesaikannya. Walau dituntut, enggak bakal balik suami saya. Dan Mas Dhani pun beriktikad baik," ujar Voni kepada Kompas.com di kediamannya, Jalan O Gg V, Koja, Jakarta Utara, Selasa siang.

Menurut Voni, Ahmad Dhani sudah bertanggung jawab dengan menanggung biaya penguburan sampai tahlilan suaminya. Dhani pun sudah berjanji memberikan santunan kepada anak-anaknya. Walaupun belum menerima santunan untuk biaya sekolah ketiga anaknya, yaitu Komala Oktaviani (16) kelas II SMK, Nanda Fadila (12) kelas I SMP Negeri 1, Fajar Ardiansyah (10) kelas V SD, Voni sudah merasa lega karena beban yang menjadi pikirannya sedikit berkurang.

Menurut Voni, Dhani akan kembali membicarakan perihal tanggung jawabnya dengan mengumpulkan keluarga korban. Mereka akan membuat kesepakatan lanjutan dan hal ini akan diurus oleh pihak manajemen dan sekretaris Dhani.

Voni menambahkan, tanggung jawab Dhani itu tidak hanya untuk setahun atau dua tahun ke depan. "Bentuk santunan belum diberikan pihak Dhani menjanjikan apa yang nanti diminta pihak keluarga korban. Santunannya jenjangnya sampai kuliah, tiga-tiganya," ujar Voni.

Hal senada juga diungkapkan oleh keluarga almarhum Nurmansyah (31). Mereka merasa lega dengan kedatangan dan janji dari Ahmad Dhani untuk menyekolahkan anak Nurmansyah, Muhammad Rizki (2), hingga selesai. Meski demikian, keluarga korban tetap akan mengawasi proses hukum yang dilakukan polisi atas kasus ini.

"Tim kuasa hukum akan tetap memantau proses hukum sebagaimana jalannya," ujar Ramdhan Alamsyah, kuasa hukum keluarga Nurmansyah, Senin (9/9/2013).

Ketiga keluarga korban berharap agar kasus ini menjadi pembelajaran bagi para orangtua agar memantau anak mereka dalam berkendara. Mereka berharap kejadian serupa tak terjadi kembali.

Enam orang tewas dalam kecelakaan maut di Tol Jagorawi, Minggu dini hari. Mobil Daihatsu Gran Max yang mereka tumpangi bertabrakan dengan mobil Mitsubishi Lancer EX yang dikemudikan Dul.

Mobil Lancer bernomor polisi B 80 SAL tersebut melaju dari arah Bogor menuju Jakarta dan kehilangan kendali sehingga menabrak pagar pembatas dan berpindah jalur ke arah Jakarta menuju Bogor. Mobil itu kemudian menghantam mobil Daihatsu Gran Max B 1349 TFM dan Avanza B 1882, yang melaju dari arah Jakarta menuju Bogor.

Dalam peristiwa tersebut enam orang meninggal dunia dan sebelas orang luka-luka. Enam orang penumpang Gran Max, yaitu Agus Surahman (31), Agus Wahyudi Hartono (40), Rizki Aditya Santoso (20), Komaruddin (42), Nurmansyah, dan Agus Komara (45) tewas. Adapun korban luka berat berjumlah sembilan orang, yaitu Dul (13), Zulheri (44), Abdul Qodir Mufti (17), Robi Anjar, Roejo Widodo (30), Pardumuan Sinaga (35), Noval Samudra (14), Nugroho Brury Laksono (34), dan Wahyudi (35). Korban luka saat ini dirawat di RS Meilia Cibubur dan RS Mitra Keluarga Cibubur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Megapolitan
Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Megapolitan
Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Megapolitan
Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Megapolitan
Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Megapolitan
Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Megapolitan
Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Megapolitan
Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Nasib Tiktoker Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawuz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Nasib Tiktoker Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawuz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Megapolitan
Antisipasi Demo saat Penetapan Prabowo-Gibran di KPU, Warga Diimbau Cari Jalan Alternatif

Antisipasi Demo saat Penetapan Prabowo-Gibran di KPU, Warga Diimbau Cari Jalan Alternatif

Megapolitan
Pendapatan Meningkat 13 Persen, PT KCI Raup Rp 88 Miliar Selama Periode Lebaran 2024

Pendapatan Meningkat 13 Persen, PT KCI Raup Rp 88 Miliar Selama Periode Lebaran 2024

Megapolitan
Soal Penambahan Lift dan Eskalator di Stasiun Cakung, KCI Koordinasi dengan Kemenhub

Soal Penambahan Lift dan Eskalator di Stasiun Cakung, KCI Koordinasi dengan Kemenhub

Megapolitan
Pengurus PAN Sambangi Kantor Golkar Bogor, Sinyal Pasangan Dedie-Rusli pada Pilkada 2024?

Pengurus PAN Sambangi Kantor Golkar Bogor, Sinyal Pasangan Dedie-Rusli pada Pilkada 2024?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com