Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sukardi Diduga Masih Korban Rentetan Penembakan Polisi

Kompas.com - 11/09/2013, 16:44 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Penembakan kepada Aipda Anumerta Sukardi di depan Gedung KPK, Jalan Rasuna Said, diduga masih rentetan penembakan kepada polisi. Penyidik melihat ada kemiripan antara kasus Sukardi dan penembakan empat anggota polisi lainnya.

"Dari yang dilakukan ada kemiripan dengan beberapa kasus sebelumnya," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, di Mapolda Metro Jaya, Rabu (11/9/2013).

Meski demikian, Rikwanto menyatakan, benang merah rangkaian penembakan kepada anggota polisi tersebut masih perlu dianalisis secara mendalam. Polisi akan mencocokkan selongsong peluru yang ditemukan di tempat kejadian perkara di depan Kantor KPK dengan barang bukti selongsong peluru sebelumnya.

"Apakah ada kesamaan nanti dilihat hasilnya, apakah selongsong peluru itu dengan yang di Kuningan ada kesamaan. Nanti tunggu laporan forensik," ujar dia.

Rikwanto mengatakan, tiga selongsong peluru yang ditemukan tengah dianalisis di Pusat Laboratorium Forensik Mabes Polri. Mengenai pelaku penembakan Sukardi, dia mengatakan, polisi belum menyimpulkan, termasuk kemungkinan jaringan teroris berada di balik rangkaian teror tersebut.

"Kami belum simpulkan pelaku dari kelompok mana pun. Tapi, berangkat dari kejadian terhadap penembakan anggota kepolisian, berangkat dari TKP, kalau ketemu ujung-ujungnya teroris, atau kelompok lain akan didalami. Itu bisa saja," jelasnya.

Sebelum penembakan yang menewaskan Bripka Sukardi pada Selasa (10/9/2013) malam, sudah ada empat anggota kepolisian yang menjadi korban penembakan oleh orang tak dikenal. Mereka adalah Aiptu Dwiyatno, Aiptu Kushendratna, Bripka Ahmad Maulana, dan Aipda Patah Saktiyono. Dari empat orang tersebut, hanya Aipda Patah yang selamat, sementara lainnya tewas, seperti Sukardi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dirawat di Panti Sosial, Lansia M Masih Melantur Diperkosa oleh Ponsel

Dirawat di Panti Sosial, Lansia M Masih Melantur Diperkosa oleh Ponsel

Megapolitan
Dua Korban Tewas Kecelakaan Tol Cikampek Km 58 Asal Depok Dimakamkan di Ciamis

Dua Korban Tewas Kecelakaan Tol Cikampek Km 58 Asal Depok Dimakamkan di Ciamis

Megapolitan
Lansia yang Ngaku Diperkosa Ponsel Diduga Punya Masalah Kejiwaan

Lansia yang Ngaku Diperkosa Ponsel Diduga Punya Masalah Kejiwaan

Megapolitan
Pakai Mobil Dinas ke Puncak, Pejabat Dishub DKI Disanksi Tak Dapat Tunjangan 2 Bulan

Pakai Mobil Dinas ke Puncak, Pejabat Dishub DKI Disanksi Tak Dapat Tunjangan 2 Bulan

Megapolitan
98.432 Pemudik Sudah Kembali ke Jakarta Naik Kereta Api via Stasiun Pasar Senen

98.432 Pemudik Sudah Kembali ke Jakarta Naik Kereta Api via Stasiun Pasar Senen

Megapolitan
Dishub DKI: 80 Persen Pemudik Sudah Pulang, Lalu Lintas Jakarta Mulai Padat

Dishub DKI: 80 Persen Pemudik Sudah Pulang, Lalu Lintas Jakarta Mulai Padat

Megapolitan
Wanita di Jaksel Sempat Cekcok dengan Kekasih Sebelum Gantung Diri

Wanita di Jaksel Sempat Cekcok dengan Kekasih Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Perempuan di Jaksel Bunuh Diri Sambil 'Live' Instagram

Perempuan di Jaksel Bunuh Diri Sambil "Live" Instagram

Megapolitan
Alibi Pejabat Dishub DKI Pakai Mobil Dinas ke Puncak: Jenguk Teman yang Sakit

Alibi Pejabat Dishub DKI Pakai Mobil Dinas ke Puncak: Jenguk Teman yang Sakit

Megapolitan
Pejabat Dishub DKI Dicopot Usai Pakai Mobil Dinas ke Puncak dan Buang Sampah Sembarangan

Pejabat Dishub DKI Dicopot Usai Pakai Mobil Dinas ke Puncak dan Buang Sampah Sembarangan

Megapolitan
Cerita Porter Berusia 73 Tahun di Terminal Kampung Rambutan: Kadang Makan Nasi Cabai Saja...

Cerita Porter Berusia 73 Tahun di Terminal Kampung Rambutan: Kadang Makan Nasi Cabai Saja...

Megapolitan
Heru Budi Pastikan ASN Pemprov DKI Bolos Usai Libur Lebaran Akan Disanksi Tegas

Heru Budi Pastikan ASN Pemprov DKI Bolos Usai Libur Lebaran Akan Disanksi Tegas

Megapolitan
Heru Budi: Pemprov DKI Tak Ada WFH, Kan Sudah 10 Hari Libur...

Heru Budi: Pemprov DKI Tak Ada WFH, Kan Sudah 10 Hari Libur...

Megapolitan
Mulai Bekerja Usai Cuti Lebaran, ASN Pemprov DKI: Enggak Ada WFH

Mulai Bekerja Usai Cuti Lebaran, ASN Pemprov DKI: Enggak Ada WFH

Megapolitan
Suami di Jaksel Terjerat Lingkaran Setan Judi 'Online' dan Pinjol, Istri Dianiaya lalu Ditinggal Kabur

Suami di Jaksel Terjerat Lingkaran Setan Judi "Online" dan Pinjol, Istri Dianiaya lalu Ditinggal Kabur

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com