JAKARTA, KOMPAS.com — Kamera closed circuit television (CCTV) di Museum Nasional tidak berfungsi saat pencurian empat artefak emas di museum itu terjadi. Setelah diperiksa, ternyata CCTV tersebut tidak berfungsi sejak dua bulan lalu.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Pusat Ajun Komisaris Besar Tatan Dirsan. Setelah melakukan olah tempat kejadian perkara di lantai dua ruang Kasana Museum Nasional, Tatan memastikan bahwa CCTV di museum itu, khususnya di ruangan tempat hilangnya empat artefak emas, telah mati sejak lama.
"CCTV dari hasil pemeriksaan kira-kira dari dua bulan lalu sudah mati, jadi sudah tidak berfungsi lagi," ujarnya di Museum Nasional, Jumat (13/9/2013).
Tatan menambahkan, saat ini kepolisian telah membawa 28 saksi baru yang terdiri dari 10 orang petugas keamanan museum, 15 tim arkeolog museum, dan tiga orang tata usaha Museum Nasional. Sebelumnya, Polres Metro Jakarta Pusat telah membawa sembilan orang saksi terkait hilangnya benda bersejarah di museum yang dikenal sebagai Museum Gajah itu.
"Yang pertama kali mengetahui artefak itu hilang ialah office boy, inisialnya R. Sekarang masih diperiksa di Mapolres (Metro Jakarta Pusat). Dia bertugas mengelap kaca," kata Tatan.
Dari pemeriksaan yang dilakukan oleh polisi, tidak ada kerusakan selain pada pintu lemari kaca tempat penyimpanan artefak yang hilang. Selain itu, polisi juga menemukan sidik jari di lemari kaca tersebut. "Ruangan ditutup sampai selesai pemeriksaan. Kita fokuskan (pemeriksaan) ke tim arkeologi dan security," ujar Tatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.