Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Identitas Perempuan yang Tewas Tertabrak di Terminal Senen Belum Diketahui

Kompas.com - 13/09/2013, 22:03 WIB
Zico Nurrashid Priharseno

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Senen Komisaris Polisi Kartono membenarkan adanya peristiwa kecelakaan maut di depan Terminal Senen, Jakarta Pusat, sekitar pukul 15.30, Jumat (13/9/2013), yang menewaskan seorang perempuan.

Hanya saja, pihaknya masih belum mengetahui identitas korban. Korban saat ini sudah dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo untuk diotopsi. "Iya tadi ada kecelakaan sampai membuat seorang wanita tewas. Tapi identitas dari wanita itu tidak ada," kata Kartono di Mapolsek Senen, Jakarta Pusat, Jumat.

Kartono mengatakan, korban adalah penumpang dari bus kopami P12 jurusan Senen-Kalideres bernomor polisi B 7662 DG. Korban turun di depan Terminal Senen dan langsung berjalan ke arah depan bus. Maydarling Sitohang (41), sopir bus tersebut, langsung menginjak gas tanpa melihat wanita itu tengah berada di depan bus.

"Kejadian berawal ketika korban turun dari kopami kemudian jalan ke depan bus dan tiba-tiba tertabrak dan masuk ke kolong mobil, diduga sopir lengah. Waktu kejadian pada pukul 15.30 WIB. Korban belum diketahui identitasnya karena dalam tas korban hanya berisi baju," jelas Kartono.

Kini, Maydarling, warga Jalan Kampung Irian RT 05 RW 06, Kemayoran, Jakarta Pusat, dan sang kernet bernama Komarudin (34) dengan alamat Jalan Petojo Utara, Gambir, Jakarta Pusat langsung dibawa ke Pos Polisi Lalu Lintas Lapangan Banteng beserta busnya guna keperluan penyidikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat Sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat Sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com