Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Briptu Ruslan Ceritakan Kronologi Perampasan Motor

Kompas.com - 14/09/2013, 20:27 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com
- Anggota Sabhara Mabes Polri, Briptu Ruslan Kusuma, menceritakan kronologi perampasan sepeda motornya di Arema Car Wash, Jalan Raya Pekapuran, Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Jumat (13/9/2013) malam.

Penuturan tersebut diungkapkan ibunya, Oni Supartini (70), usai menjenguk Ruslan di ICU RS Sukanto, Jakarta, tempat Briptu Ruslan dirawat, Sabtu (14/9/2013).

"Tadi pagi dia baru cerita ke saya. Kalau semalam, saya enggak bisa bertemun karena masih dioperasi dan dijaga sama polisi. Apalagi, semalam saya pingsan," ujar Oni.

Menurut cerita Oni, Ruslan mengatakan bahwa sekitar pukul 19.00 WIB, ia sedang duduk menunggu sepeda motor jenis Kawasaki Ninja 250 cc miliknya dicuci. Saat itu, Ruslan hanya mengenakan celana pendek dan kaos.

Saat itu, tempat pencucian mobil-motor tampak sepi. Hanya ada beberapa pegawai dan seorang sopir dengan angkotnya.

Tiba-tiba, seorang pria tak dikenal yang dibonceng rekannya turun dari sepeda motor. Pria tersebut menanyakan pemilik Ninja 250 cc berwarna oranye tersebut kepada tukang cuci. 

"Ini motor siapa?" Dia tanya ke tukang cuci
"Ini motornya bapak ini (sambil menunjuk Ruslan)," jawab tukang cuci. 

Lalu satu orang lainnya mendekati Ruslan.

"Mana kunci motor?" katanya.
"Kunci motor siapa?" jawab Ruslan.

Lalu, orang itu merampas kunci sepeda motor. Saat diambil, Ruslan sempat melawan. Tahu-tahu orang itu menembak Ruslan. Karena ditembak, Ruslan langsung loncat dan berguling-guling di lantai. Pelaku langsung menyalakan motor lalu kabur.

Masih menurut cerita Ruslan kepada Oni, bahwa ada empat pelaku menggunakan dua sepeda motor.

"Yang dua orang di seberang jalan pakai motor, yang satu dibonceng motor itu yang nyamperin Ruslan," tutur Oni.

Setelah ditembak dan motornya dibawa kabur, Ruslan dilarikan ke Rumah Sakit Sentra Medika. Tak lama mendapat perawatan di rumah sakit tersebut, Ruslan dipindahkan ke Rumah Sakit Sukanto, Kramat Jati. Ruslan baru bisa memberikan kesaksiannya setelah proyektil peluru di kaki kanannya diangkat dokter.(Abdul Qodir)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com