Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Kebon Jeruk Tak Tahu Ada Pungutan untuk Kelompok Hercules

Kompas.com - 16/09/2013, 12:28 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com —Sejumlah pedagang asongan di sekitar pintu tol Kebon Jeruk, Jakarta Barat, tidak mengetahui adanya praktik pemalakan seperti yang dialami oleh H (46), penjual kopi yang disiksa karena tidak membayar "uang keamanan" kepada kelompok Hercules.

Ujang (58), seorang pedagang asongan, mengaku selama ini dia hanya membayar uang kebersihan. Pria paruh baya ini sudah setahun berjualan di tempat tersebut.

"Enggak ada jatah preman se-gede itu (Rp 100.000). Di sini aman-aman saja. Paling cuma uang kebersihan Rp 3.000 per hari, itu sama petugas yang bersih-bersih," ujarnya saat ditemui Kompas.com, Senin (16/9/2013).

Hal yang sama juga disampaikan oleh Idris (45), yang sudah berjualan selama lima tahun. Menurutnya, uang kebersihan juga diberikan seikhlasnya kepada petugas kebersihan. Mengenai keberadaan sebuah bedeng tempat kumpul preman di samping Apartemen Kedoya, ia pun mengatakan tidak tahu.

"Wah, kagak tahu kalau itu," ujar Idris sambil melihat bedeng yang berjarak 50 meter dari tempatnya berjualan.

Bedeng berukuran 12 x 7 meter itu sudah diberi garis polisi sejak Minggu (15/9/2013) kemarin. Lokasi ini terletak tepat di tepi Jalan Tol Jakarta-Tangerang, tak jauh dari pintu tol Kebon Jeruk. Di sekitar pintu tol Kebon Jeruk itu, banyak pedagang asongan yang menjajakan makanannya untuk penumpang yang hendak naik atau turun bus di tempat tersebut.

Di bedeng itu juga disediakan WC umum. Di bagian belakang tempat itulah H disekap dan dianiaya oleh sekelompok pria sejak Jumat (13/9/2013) sore. H akhirnya berhasil membebaskan diri pada Minggu (15/9/2013) pagi.

Di depan bedeng itu terdapat warung makan. Meski tidak diberi garis polisi seperti bedeng di belakangnya, saat ini warung makan tersebut tutup.

Menurut polisi, H disekap karena tidak mau membayar uang sebesar Rp 100.000 kepada preman yang memerasnya. Saat ini, Polres Metro Jakarta Barat telah mengamankan 19 orang terkait kasus ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com