Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Penuturan Dua Korban Penyekapan di Ruko Jalan Hayam Wuruk

Kompas.com - 18/09/2013, 06:37 WIB
Zico Nurrashid Priharseno

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Dua orang ditemukan disekap di sebuah ruko penyedia jasa kemanan, PT Banteng Jaya Mandiri, yang berada di Jalan Hayam Wuruk, Tamansari, Jakarta Barat Nomor 120-D. Mereka yang disekap mengaku dimintai sejumlah uang. Berikut pengakuan keduanya.

Ahmad Yamani (32), sebelumnya oleh polisi disebut berinisial AZ, mengaku sudah disekap sejak lima hari lalu, yaitu mulai Jumat (13/9/2013). Saat "diculik", ia didatangi empat pelaku yang mengaku sebagai polisi. Dia dibawa langsung dari rumahnya di Cilacap, Jawa Tengah, ke ruko itu.

Dalam pengakuannya, Ahmad mengatakan bahwa dia adalah manajer investasi perorangan dengan 11 nasabah. Dalam perjalanan waktu, usaha yang dikelolanya kolaps, setelah menghimpun dana Rp 1,5 miliar. Dia menduga, satu di antara kliennya yang menyetor dana Rp 300 juta adalah pelaku penculikan dan penyekapan ini, dengan menyewa perusahaan jasa keamanan, dan tujuan meminta kembali uang yang sudah ditanamkan melalui Ahmad.

Selama penyekapan, Ahmad diborgol ke pintu teralis di lantai satu ruko. Ayah satu anak ini mengaku setiap hari mendapat siksaan. "Dipukuli, ditendangi, diancam dibunuh," kata dia, Rabu (18/9/2013) dini hari. Ancaman yang dia terima juga termasuk memotong tangan anaknya dan memerkosa istrinya. Sejak disekap hingga ruko digerebek, dia mengaku baru satu kali diberi makan.

Korban penyekapan lain, Arifin (49), mengaku sudah berada di ruko itu selama 1,5 bulan. Berbeda dengan Ahmad, dia disekap di lorong gelap di lantai dua ruko. Dia adalah korban yang menangis dan meminta tak lagi disiksa ketika polisi datang menggerebek ruko karena mengira polisi itu adalah penyiksanya.

Seperti halnya Ahmad, tangan Arifin juga diborgol ke teralis. Dia mengaku dibawa ke ruko tersebut pada 5 Agustus 2013. "Sudah tak punya harapan bisa bebas," aku dia. Selama disekap, dia mengaku hanya diberi makan sekali dalam tiga hari, itu pun berupa kerak nasi tanpa lauk.

Arifin mengaku "dijemput" dari rumahnya di Lubuk Linggau, Palembang, Sumatera Selatan. Selama perjalanan ke Jakarta, tangannya selalu diborgol oleh sekelompok orang yang menurut dia dipimpin seseorang bernama Hendra.

Sesampai di Jakarta, Arifin dipaksa menandatangani surat pernyataan yang mengharuskan ia membayar utang Rp 500 juta, yang disebut merupakan uang kerja sama PT Andalas Global. "Saya sebagai jaminan. Kalau saya mau keluar, saya disuruh bayar Rp 7 juta," ujarnya. Dia mengatakan bahwa kasus ini bemula dari kerja sama fiktif yang disebut melibatkan BP Migas.

Selama Arifin disekap, keluarganya juga diminta membayar sejumlah uang secara berkala, sebesar Rp 15 juta. Ketika keluarganya hanya membayar Rp 5 juta, Arifin kembali disiksa karena keluarganya dianggap telat membayar. "Saya selalu dipukuli, disiksa. Lalu tenggat waktu saya sampai Jumat ini. Jika tidak dibayar juga, saya akan dibunuh dan jasad saya akan dibuang di tol," ucapnya lirih.

Kepolisian Sektor Metro Tamansari Jakarta Barat menggerebek sebuah ruko di Jalan Hayam Wuruk, Jakarta Barat, Selasa malam. Penggerebekan bermula dari laporan masyarakat melalui babinsa kepolisian di wilayah itu. Selain mendapatkan dua korban penyekapan, ditemukan pula sejumlah senjata api dan senjata tajam di ruko itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Pernah Tolak Laporan Pelecehan yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar Saat Masa Kampanye

Polisi Pernah Tolak Laporan Pelecehan yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar Saat Masa Kampanye

Megapolitan
Sopir Truk Biang Kerok Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Ternyata Masih di Bawah Umur

Sopir Truk Biang Kerok Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Ternyata Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Senangnya Alif Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang, Bisa Lihat 'Sunset'

Senangnya Alif Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang, Bisa Lihat "Sunset"

Megapolitan
Tersangka Kecelakaan Beruntun di GT Halim Temperamental, Polisi Minta Bantuan KPAI dan Psikolog

Tersangka Kecelakaan Beruntun di GT Halim Temperamental, Polisi Minta Bantuan KPAI dan Psikolog

Megapolitan
Keluarga Pelaku Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Telah Dihubungi Polisi untuk Pendampingan

Keluarga Pelaku Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Telah Dihubungi Polisi untuk Pendampingan

Megapolitan
Dibawa Kabur dari Setiabudi, Mobil Patroli Polisi Ditemukan di Kemayoran

Dibawa Kabur dari Setiabudi, Mobil Patroli Polisi Ditemukan di Kemayoran

Megapolitan
Menilik Padi Apung Waduk Elok Cakung, Solusi untuk Sawah Kebanjiran

Menilik Padi Apung Waduk Elok Cakung, Solusi untuk Sawah Kebanjiran

Megapolitan
Sopirnya di Bawah Umur, Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Bakal Diperiksa Polisi

Sopirnya di Bawah Umur, Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Bakal Diperiksa Polisi

Megapolitan
Polisi Belum Tahan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama

Polisi Belum Tahan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama

Megapolitan
Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Megapolitan
Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Megapolitan
Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Megapolitan
Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com