"Satu visi, satu ide, satu masyarakat merupakan moto ASEAN. Pertemuan ini adalah langkah besar menuju Pasar Bebas 2015," ujar Jokowi dalam pidato sambutannya pada Rabu (18/9/2013).
Berdasarkan beberapa survei terhadap 2.200 responden yang tinggal di sejumlah negara ASEAN, sebanyak 76 persen kurang memahami tentang ASEAN sekaligus perannya. Adapun jumlah yang mengetahui ASEAN lebih tinggi adalah Indonesia.
Meski demikian, pengetahuan masyarakat Indonesia tentang peran ASEAN secara mendalam, relatif sama, yakni sekitar 80 persen. Dia berharap, pertemuan tersebut dapat membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya peran "single market" negara ASEAN tersebut.
"Think global, act local, adalah paradigma yang cocok sekali untuk konteks itu. Menciptakan masa depan yang berkesinambungan adalah tugas bersama," ujar mantan Wali Kota Surakarta itu.
"Bagaimana kita bisa bekerja sama dalam keuntungan yang setara dan kompetisi sehat, bagaimana kita bisa saling dukung untuk bangun komunitas ASEAN," lanjut politisi PDI-Perjuangan tersebut.
Melalui pertemuan tersebut, lanjut Jokowi, selain dapat belajar bagaimana kepala daerah menyelesaikan masing-masing permasalahannya, juga sebagai pintu investasi asing di Jakarta, demikian pula sebaliknya. Investasi yang dilaksanakan antara lain infrastruktur, transportasi pariwisata, dan pendidikan.
Acara tersebut dihadiri oleh negara ASEAN, yakni Brunei Darussalam, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam. Tiap-tiap negara menyertakan 11 delegasi, yang satu di antaranya adalah kepala daerah. Hingga pukul 13.10 WIB, acara dilanjutkan dengan pertukaran pikiran antar-kepala daerah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.