Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perang Melawan Narkoba, Ini Masukan Basuki kepada BNN

Kompas.com - 18/09/2013, 21:56 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mendukung langkah Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk memberantas peredaran narkoba di Tanah Air. Ia pun menyarankan kepada BNN agar menuntuskan hukuman bagi mereka yang sudah terbukti terlibat dalam kasus tersebut.

"Tadi saya bilang BNN, lain kali kalau ada orang tertangkap dan terbukti menggunakan narkoba, langsung hukum mati saja. Jangan ditunda-tunda lagi," kata Basuki, di Balaikota Jakarta, Rabu (18/9/2013).

Kasus terbaru, Wakil Lurah Bidara Cina, Beni Hari Wibowo, tertangkap tangan sedang mengonsumsi sabu-sabu bersama dua rekan aparat keamanan di pos Taman Ismail Marzuki (TIM), Selasa (17/9/2013).

Saat ini, Basuki telah memerintahkan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI untuk mempercepat proses pemecatan BHW. Sanksi tersebut diberlakukan untuk memberikan efek jera kepada pelaku.

Ia mengaku, kunjungan BNN ke kantornya tidak membahas terkait permasalahan tersebut. Namun BNN mendukung langkah Pemprov DKI Jakarta memecat BHW dari jabatannya sebagai pegawai negeri sipil (PNS).

"BNN setuju. Kalau PNS saja sudah main narkoba, bagaimana rakyatnya," kata Basuki.

Kedatangan BNN ke Balaikota Jakarta adalah untuk pelaksanaan kompetisi kampung bebas narkoba di 26 kampung di Jakarta.

Dalam kesempatan tersebut, Basuki kembali mengeluarkan wacananya. Apabila pelaksanaan kampung bebas narkoba ini sukses, nantinya Pemprov DKI bersama BNN akan membuat sebuah program apartemen bebas narkoba.

Kompetisi kampung bebas narkoba, kata dia, sepenuhnya menggunakan dana anggaran pendapatan belanja negara (APBN).

Melalui kompetisi itu, kata dia, agar dapat memotivasi lurah dan camat untuk lebih aktif mengajak warganya memberantas narkoba. Warga dari kampung yang mengikuti kompetisi itu harus mencegah sekaligus memberantas peredaran narkoba di lingkungan tempat tinggalnya.

Caranya, dapat dilakukan melalui kegiatan sehari-hari masyarakat. Misalnya ibu-ibu di kampung tersebut melakukan penyuluhan tentang bahaya narkoba dalam sebuah kegiatan arisan. Kemudian, apabila masyarakat menemukan ada yang mengonsumsi narkoba, hendaknya langsung dilaporkan kepada petugas.

Setiap kampungnya, akan mendapatkan dana Rp 13 juta dari APBN yang bisa digunakan untuk kegiatan penyuluhan dan pemberantasan narkoba. Tiap kampung akan dinilai berdasarkan kegiatan mereka untuk melakukan tindak Penyalahgunaan Pencegahan Pemberantasan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN). Selanjutnya, kegiatan mereka itu akan dinilai oleh tim juri BNN.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Megapolitan
Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Megapolitan
Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Megapolitan
Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com