Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Pernyataan Kalbe Farma soal Demo Buruh

Kompas.com - 19/09/2013, 17:01 WIB
Josephus Primus

Penulis

KOMPAS.com - Pihak PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) membuat pernyataan melalui rilisnya terkait unjuk rasa buruh hari ini, Kamis (19/9/2013), di depan kantor Kalbe, Jalan Letnan Jenderal Suprapto, Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

Menurut pihak Kalbe, unjuk rasa itu awalnya terjadi minggu lalu. Kemudian, berkembang menjadi menjadi unjuk rasa serikat pekerja lainnya di kawasan industri Cikarang hingga di depan kantor Kalbe Cempaka Putih. Kalbe sebelumnya telah melakukan sejumlah pertemuan bipartit yang dihadiri dan difasilitasi oleh pihak Disnaker Kabupaten Bekasi.

“Kalbe senantiasa mematuhi peraturan perundangan ketenagakerjaan yang berlaku, dan tidak pernah melakukan pelanggaran hak-hak normatif karyawan yang ditetapkan pemerintah,” kata Vidjongtius, Corporate Secretary Kalbe.

Mogok kerja karyawan ini dimulai dari permintaan segelintir karyawan yang tergabung dalam Serikat Pekerja Kalbe. Mereka menuntut adanya kenaikan tambahan upah di atas ketentuan normatif. Tuntutan ini kemudian berkembang menjadi tuntutan lain seperti pengangkatan karyawan outsourcing menjadi karyawan tetap dan pembangunan masjid.

”Dalam menjalankan proses pengupahan, kami selalu mengikuti peraturan dan ketentuan ketenagakerjaan yang berlaku. Saat ini Kalbe sudah tidak mempekerjakan tenaga outsourcing pada core business kami di bidang farmasi,” lanjut Vidjongtius.

Upah minimum terendah yang diberikan Kalbe sudah mengikuti upah normatif yang ditetapkan oleh Pemerintah. Upah itu masih ditambah lagi dengan uang makan dan uang transportasi yang sudah disesuaikan dengan kenaikan bahan bakar minyak (BBM) sejak  Juli 2013, serta beberapa tunjangan lainnya.  Meskipun di kawasan industri setempat terdapat fasilitas ibadah berupa masjid, Kalbe juga sudah menyediakan mushalla di semua lini produksi di setiap lantai.

“Pada saat bersamaan, kami akan terus mengupayakan penyelesaian secepatnya dengan tetap mengikuti aturan hukum yang berlaku,” demikian Vidjongtius.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com