Diding (45), seorang warga Pulau Tidung yang dihubungi Kompas.com, Sabtu (21/9/2013), menuturkan, tiga ATM Bank DKI berada di Pulai Tidung, Pramuka, dan Kelapa. Hal ini menyulitkan warga Pulau Seribu yang tidak menggunakan jasa Bank DKI dalam urusan perbankan seperti dirinya. Diding adalah nasabah BCA.
Artinya, hanya untuk urusan perbankan ia harus mengeluarkan uang Rp 1,2 juta sebulan. Kadang untuk menghemat biaya, Diding menumpang kapal nelayan yang hendak berlayar ke Muara Karang atau Muara Angke.
"Berat juga tiap bulan harus ngeluarin uang untuk cek ke bank. Saya bingung kenapa tak ada bank lain di sini," kata dia.
Diding bercerita, warga yang butuh mengambil uang ke ATM kerap menitipkan kartu serta pin ke warga yang hendak ke daratan Jakarta. Warga Pulau Seribu tidak punya pilihan lain selain mengandalkan kepercayaan kepada teman atau tetangga.
Urusan perbankan tidak hanya menyulitkan warga setempat. Para wisatawan yang berkunjung ke sana pun harus pusing dengan masalah ini. Gita (20), karyawan jasa travel di Kepulauan Seribu, menuturkan, para wisataan kerap mengeluh jika mereka kehabisan uang. Tidak ada ATM. Tidak ada kantor bank. Kalaupun menggunakan ATM Bank DKI, isinya sering habis.
"Pernah wisatawan mau ambil uang tunai, ternyata ATM-nya sedang kosong," ujar Gita.