Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompolnas: Vanny Tidak Bisa Disebut "Whistle Blower"

Kompas.com - 23/09/2013, 16:16 WIB
Ratih Winanti Rahayu

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - M Nasser, Komisioner Kompolnas, menilai Vanny Rossyane tidak bisa dikatakan sebagai whistle blower. Tertangkapnya Vanny karena kasus sabu dan pengungkapan kelakuan terpidana mati kasus narkoba Freddy Budiman di LP Cipinang, dianggap hal berbeda.

"Informasi Vanny adalah sebuah hal yang lain, dan itu adalah sebuah kejadian yang sampai saat ini belum diproses hukum. Karena tidak diproses secara hukum, tidak ada pro yustisia di sana, maka penangkapan Vanny agak sukar untuk dikaitkan sebagai whistle blower," kata M Nasser, Komisioner Kompolnas, di Direktorat Narkotika Bareskrim Polri, Jakarta Timur, Senin (23/9/2013).

Mengenai rehabilitasi, Nasser menegaskan bahwa itu bukan wewenang penyidik. Namun, berdasarkan Pasal 103 UU Nomor 35, hal tersebut adalah hak hakim ketika di pengadilan.

Selain itu, Komisioner Kompolnas lainnya, Hamidah Abdurrahman, berharap kasus ini tidak hanya berhenti pada Vanny. Sebab, kata dia, kasus Vanny itu tergolong kecil dengan barang bukti yang juga kecil.

"Justru kita berharap penyidik harus mengungkap jaringan yang ada dan kasus-kasus yang lain terkait narkotika. Jangan hanya berhenti pada Vanny," kata Hamidah.

Hamidah menjelaskan, pada intinya setiap orang berhak mendapatkan rehabilitasi. Namun, proses hukum harus tetap berjalan selama proses rehabilitasi tersebut.

Vanny ditangkap pada Senin (16/9/2013) di sebuah kamar di Hotel Mercure, Jakarta Barat. Petugas menemukan dua paket narkoba dengan berat masing-masing 0,27 gram dan 0,58 gram. Atas perbuatannya, Vanny dijerat Pasal 112 UU Nomor 35 Tentang Narkotika dengan ancaman hukuman minimal 4 tahun atau maksimal 12 tahun penjara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com