"Sementara ada 47 bangunan yang terdata kena api, tetapi petugas masih mendata ulang. Sejauh ini tidak ada laporan korban luka atau jiwa. Api sudah padam," kata Bintara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat Penjaringan, Briptu Wasim K.
Menurut Wasim, api berasal dari sebuah rumah di kampung itu. Namun, belum jelas apakah kebakaran dipicu oleh korsleting listrik atau penyebab lain. "Pemilik rumah tidak ada. Kabarnya sedang di tempat pelelangan," ujarnya.
Api padam setelah lebih dari 20 unit pemadam kebakaran dari Suku Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Jakarta Utara dikerahkan ke lokasi. Wasim menambahkan, api padam setelah sekitar dua jam pemadaman. Namun, lokasi kebakaran di permukiman itu sulit disasar karena banyak warga yang lalu lalang, jalan yang sempit, dan gelap karena listrik padam.
Lokasi tersebut merupakan sebagian permukiman yang menjadi sasaran program penataan Kawasan Waduk Pluit. Dua bulan terakhir, sebagian warga Kebun Tebu telah meninggalkan huniannya dan pindah ke rumah susun, antara lain di Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Marunda, Rusunawa Pinus Elok, dan Rusun Buddha Tzu Chi.
Demikian pula dengan lebih dari 1.000 keluarga yang tinggal di sisi barat dan sisi selatan Waduk Pluit. Mereka telah meninggalkan permukiman dan pindah ke rumah susun 1-3 bulan pascabanjir besar yang melanda Jakarta pada Januari 2013.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.