Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pentil Ban Mobil Dosen Dicabut Petugas Dishub

Kompas.com - 24/09/2013, 09:52 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Penertiban kendaraan yang parkir sembarangan juga dilakukan di Jalan Pemuda, Rawamangun, Jakarta Timur, tepatnya di depan SMA Lab School dan Kampus Universitas Negeri Jakarta. Salah satu korban kendaraan yang pentil bannya dicabut adalah dosen.

Dosen itu mengendarai mobil Chevrolet Optima hitam. Dia mengaku parkir di bahu jalan karena diarahkan oleh tukang parkir.

"Saya mau ngajar di UNJ. Jadi mau masuk ke dalam kampus, tapi parkir penuh. Tukang parkirnya arahkan saya parkir di pinggir jalan ini, ya saya ikuti," kata wanita yang mengaku dosen tersebut, Senin (23/9/2013).

Ia tidak mengetahui jika parkir di pinggir jalan akan ditertibkan, yakni dengan dicabut pentil bannya. Meski spanduk imbauan dilarang parkir sudah terpasang, dia mengaku tidak melihatnya.

"Ya, sebenarnya kesal ya karena main cabut pentil ban. Saya bingung cara perbaikannya. Memang sih saya salah parkir di sini," sesalnya.

Pihak Sudin Perhubungan Jakarta Timur tidak hanya melakukan penertiban di Jalan Pemuda. Menggaet Satpol PP, mereka juga melakukan penertiban di Pasar Jatinegara, Pasar Gembrong, dan Pasar Burung Pramuka.

Hasilnya, sebanyak 70 kendaraan bermotor, terdiri dari 40 sepeda motor dan 30 mobil, diberi sanksi oleh petugas gabungan tersebut. Bagian pentil ban kendaraan dicabut petugas hingga kempes.

"Kami lakukan pencabutan pentil sebagai efek jera atau shock therapy kepada pengendara yang melanggar perparkiran. Jadi, dengan dicabutnya pentil, untuk pengendara motor akan susah payah mencari pentil dan memompanya. Untuk pengendara mobil akan susah payah mengganti ban dengan ban serepnya," kata Kepala Seksi Operasional Pengawasan dan Pengendalian Suku Dinas Perhubungan Jakarta Timur, Budi Sugiantoro.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com