Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencarian Bayi Korban Kebakaran di Kemang Dihentikan

Kompas.com - 24/09/2013, 23:26 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pencarian terhadap bayi berusia dua bulan yang belum ditemukan pascakebakaran di toko material di Kemang Utara IX, Kelurahan Duren Tiga, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan, dihentikan petugas.

Pencarian yang dilakukan sejak kebakaran terjadi pada Minggu (22/9/2013) sampai dengan Senin (23/9/2013) malam tidak berhasil menemukan jenazah bayi yang bernama Viona tersebut.

"Pencarian sudah kita hentikan," kata Muchtar, Kepala Seksi Operasional Suku Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Jakarta Selatan, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (24/9/2013) malam.

Dia melanjutkan, pihak keluarga memang melaporkan anggota keluarga mereka yang menjadi korban berjumlah lima orang. Namun, petugas baru menemukan empat orang korban yang tewas dalam keadaan terbakar.

Sementara itu, pemilik toko yang bernama Suyanto selamat dan mengalami luka bakar. "Memang laporan dari keluarga ada lima korban, termasuk ada bayi yang berusia dua bulan," ujar Muchtar.

Selama satu jam, petugas berhasil memadamkan api. Upaya pencarian pun langsung dilakukan.  Tiga korban tewas, yakni Lilianti, Hendrik, dan Triani ditemukan pada Minggu malam.

"Malam pertama itu ditemukan dua korban (tewas) di kamar mandi dan satu di pintu kamar mandi," katanya.

Satu korban lainnya yang ditemukan adalah Serli Susanti. Istri dari pemilik toko ini ditemukan Senin malam. Satu unit tim Damkar yang diluncurkan di lokasi dapat menemukan korban di bawah puing.

"Malam kedua ditemukan ibunya bayi. Posisi ditemukan di samping tangga bawah," katanya.

Muchtar mengatakan, upaya penemuan jenazah para korban sejak awal memang menemukan kesulitan. "Jadi, kendala buat kita, lantai dua bangunan material terbuat dari kayu, jadi waktu terbakar itu runtuh semua sampai atap-atap bangunan. Kita sampai potong dan kita gali," ujar Muchtar.

Selain itu, berita simpang siurnya korban disampaikan berbagai pihak. Pada malam kebakaran, bukan keluarga asli yang mengabarkan adanya korban, melainkan famili-famili jauh.

Bayi diduga hangus

Kebakaran yang terjadi di toko material tersebut cukup hebat. Bahan dagangan seperti tiner membuat api membakar ludes bangunan dua lantai tersebut. Berdasarkan analisis petugas, korban terakhir yang merupakan bayi tersebut sudah tidak lagi dapat ditemukan secara fisik dalam peritiwa tersebut.

Berdasarkan analisisnya, ada dua kemungkinan dugaan hal tersebut. Pertama, kondisi istri pemilik toko ditemukan dalam keadaan tangan sedang "memeluk". Pihaknya menduga sang ibu tewas bersama bayi yang tengah dipeluknya.

"Tetapi, tidak tampak ada bayi," kata Muchtar.

Yang kedua, jika sang ibu menempatkan bayi di atas tempat tidur, kemungkinan bayi yang masih berusia dua bulan ini menurut dugaan pihaknya akan hangus terbakar. Pasalnya, spring bed yang ditemukan di lokasi kebakaran sudah hancur menyisakan rangka besi saja.

"Tempat tidur spring bed hanya sisa per. Jadi, analisis kita terbakar habis karena memang berusia cukup dini," ujar Muchtar.

Petugas yang mencari di area sekitar para korban tewas tidak dapat menemukan korban terakhir ini. "Maka, kita simpulkan pencarian dihentikan," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Melonjak, Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Melonjak, Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Megapolitan
JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

Megapolitan
Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Megapolitan
Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' ke RS Polri

Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" ke RS Polri

Megapolitan
Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Megapolitan
Sebelum Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Sebelum Toko "Saudara Frame" Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Megapolitan
Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Megapolitan
Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

Megapolitan
Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Megapolitan
Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Megapolitan
Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik 'Saudara Frame' Tinggal di Lantai Tiga Toko

Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik "Saudara Frame" Tinggal di Lantai Tiga Toko

Megapolitan
Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com