JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Joko Widodo meminta agar PT Jakarta Propertindo dan PT Mass Rapid Transit atau MRT segera menjalankan tugasnya. Sesuai rapat paripurna pada Rabu (25/9/2013), DPRD DKI telah setuju Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI menyuntikan modal kepada dua Badan Usaha Milik Negara (BUMD) itu.
"Kan sudah jelas disetujui, tinggal lapangannya saja segera dilaksanakan dua BUMD itu," ujarnya di Balaikota, Jakarta Pusat usai rapat paripurna.
Untuk PT MRT, lanjut Jokowi, awal Oktober 2013 mendatang akan langsung dilaksanakan peletakan batu pertama atau groundbreaking di Dukuh Atas. Dengan demikian, pembangunan megaproyek triliunan rupiah itu segera dimulai.
Sedangkan untuk PT Jakarta Propertindo, dia telah menginstruksikan BUMD tersebut untuk mengakuisisi PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja), pembangunan water treatment plant dengan sumber air dari Waduk Pluit, Banjir Kanal Barat serta pengembangan bisnis di bidang komunikasi.
"Ada peluang (melalui suntikan modal) kepada mereka agar mampu memberikan pendapatan asli daerah (PAD) yang besar ke Pemprov DKI," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, anggota DPRD DKI menyetujui suntikan modal triliunan rupiah dari Pemprov DKI Jakarta ke dua BUMD, yakni PT Jakarta Propertindo dan PT MRT. Keputusan itu diketok dalam rapat paripurna DPRD DKI bersama Gubernur Joko Widodo, Rabu (25/9/2013).
Melalui keputusan itu, didapat tiga keputusan. Pertama, PT MRT resmi menjadi salah satu BUMD milik Pemprov DKI. Kedua, Pemprov resmi menyuntikan modal sebesar Rp 2,4 triliun ke MRT sebagai modal pembangunan proyek MRT. Ketiga, Pemprov DKI resmi menyuntikan modal sebesar Rp 2 triliun untuk pengembngan usaha.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.